Rusia melontarkan peringatan terkait kemungkinan penangguhannya dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diingatkan bahwa langkah itu bisa memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi PBB.
Pada 7 April ini, Majelis Umum PBB akan melakukan voting atas rancangan resolusi tentang penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, yang diajukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Agar disetujui, draf resolusi itu mensyaratkan dua pertiga mayoritas anggota majelis memilih 'ya'.
"Ini adalah langkah simbolis AS dan sekutunya, yang penuh dengan konsekuensi yang menghancurkan sistem PBB," kata Deputi Pertama Perwakilan Permanen Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky seperti diberitakan media Rusia, Tass, Kamis (7/4/2022).
"Situasi ini menunjukkan gambaran yang lebih luas di mana negara-negara Barat berusaha untuk melemahkan lembaga-lembaga PBB dengan kedok menghukum Rusia," tambahnya.
"Dengan melakukan itu, mereka berisiko menghancurkan fondasi sistem multilateral saat ini yang muncul setelah Perang Dunia II dan melindungi planet ini dari Perang Dunia III," tegas wakil utusan Rusia untuk PBB tersebut.
Diplomat Rusia itu juga menyoroti tentang Amerika Serikat yang pernah menarik diri dari Dewan HAM PBB pada 2018 dan kembali masuk tiga tahun kemudian.
"Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa hanya beberapa tahun yang lalu, Amerika Serikat menolak Dewan Hak Asasi Manusia, meninggalkannya dan melakukan upaya yang konsisten untuk mengurangi perannya sehingga AS tidak dapat dipandang sebagai pejuang untuk tujuan Dewan Hak Asasi Manusia," ujar Polyansky menekankan.
Simak juga video 'Zelensky Pertanyakan Sikap PBB atas Invasi Rusia ke Ukraina':
(ita/ita)