AS Ingatkan China Bisa Kena Sanksi Jika Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

AS Ingatkan China Bisa Kena Sanksi Jika Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 07 Apr 2022 12:01 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
ilustrasi (Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File)
Jakarta -

Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi-sanksi kepada Rusia atas perangnya di Ukraina. Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman mengatakan, sanksi-sanksi tersebut seharusnya memberi China "pemahaman yang baik" tentang konsekuensi yang dapat dihadapinya jika memberikan dukungan material kepada Moskow.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (7/4/2022), Sherman mengatakan "berbagai sanksi" dan kontrol ekspor yang terkoordinasi di antara sekutu dan mitra AS terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, perekonomian negara itu, dan oligarki, harus menjadi contoh bagi pemimpin China, Xi Jinping.

"Ini saya pikir, memberi Presiden Xi pemahaman yang cukup baik tentang apa yang mungkin terjadi jika dia, pada kenyataannya, mendukung Putin dalam bentuk materi apa pun," kata Sherman pada sidang Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Beijing harus "mengambil pelajaran yang benar" dari tanggapan Barat yang terkoordinasi atas Ukraina, bahwa setiap langkah oleh China untuk merebut pulau Taiwan dengan paksa, tidak akan dapat diterima.

"Kami berharap China memahami bahwa tindakan semacam itu akan mendapat tanggapan dari masyarakat internasional, bukan hanya dari Amerika Serikat," katanya.

ADVERTISEMENT

China telah menolak untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi. China juga telah mengkritik sanksi-sanksi Barat terhadap Moskow.

Beijing dan Moskow telah mengembangkan hubungan yang semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pengumuman kemitraan "tanpa batas" pada Februari lalu.

Simak Video 'AS Ogah Ikut Pertemuan G20 Jika Ada Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya pada Maret lalu, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Xi dalam panggilan video tentang "konsekuensi" untuk setiap dukungan material untuk membantu Rusia melawan sanksi-sanksi Barat atau untuk memberikan bantuan militer.

Biden kemudian mengatakan bahwa China tahu masa depan ekonominya terkait dengan Barat, bukan Rusia.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads