Macron dan PM Polandia Ribut Gegara Berjam-jam Teleponan dengan Putin

Macron dan PM Polandia Ribut Gegara Berjam-jam Teleponan dengan Putin

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 07 Apr 2022 10:37 WIB
Russian President Vladimir Putin greets people after his speech at the concert marking the eighth anniversary of the referendum on the state status of Crimea and Sevastopol and its reunification with Russia, in Moscow, Russia, Friday, March 18, 2022. (Ramil Sitdikov/Sputnik Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: AP/Ramil Sitdikov)
Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki yang mengkritiknya karena berulang kali melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (7/4/2022), PM Morawiecki mengkritik panggilan telepon Macron selama berjam-jam dengan Putin, yang dia samakan dengan Hitler. Pemimpin Polandia itu menyebut pembicaraan berjam-jam tersebut tidak menghasilkan apa-apa.

Dalam komentarnya pada Senin (4/4) waktu setempat itu, Morawiecki mengkritik beberapa pemimpin Eropa, termasuk Macron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berapa kali Anda bernegosiasi dengan Putin dan apa yang telah Anda capai?" katanya, berbicara tentang Macron.

"Kita tidak berdiskusi, kita tidak bernegosiasi dengan penjahat. Penjahat harus diperangi," cetusnya.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada yang bernegosiasi dengan Hitler. Maukah Anda bernegosiasi dengan Hitler, dengan Stalin, dengan Pol Pot?" katanya lagi.

Morawiecki juga menyerukan sanksi-sanksi baru Barat terhadap Rusia dan membandingkan Putin dengan para diktator di masa lampau.

Macron pun berang atas pernyataan pemimpin Polandia itu.

"Pernyataan-pernyataan ini tidak berdasar dan memalukan," kata Macron kepada TF1 pada Rabu (6/4) malam waktu setempat, ketika ditanya tentang pernyataan yang mengancam untuk merusak persatuan Uni Eropa, saat blok itu berhadapan dengan Rusia terkait invasi ke Ukraina.

Macron mengatakan pemimpin Polandia itu berasal dari "partai sayap kanan" dan "mendukung" saingannya, Marine Le Pen dalam pemilihan presiden Prancis bulan ini.

"Saya bertanggung jawab penuh karena telah berbicara dengan presiden Rusia, atas nama Prancis, untuk menghindari perang dan membangun arsitektur baru untuk perdamaian di Eropa beberapa tahun lalu," ujar Macron.

"Saya melakukannya sejak awal masa jabatan saya," tandasnya.

Simak juga 'Putin Ingatkan Sanksi Barat ke Rusia Ibarat Pedang Bermata Dua':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads