Parlemen Thailand menggelar pemungutan suara untuk memilih perdana menteri baru. Hasilnya, raksasa konstruksi konservatif Thailand, Anutin Charnvirakul memenangkan pemungutan suara parlemen untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.
Dilansir AFP, Jumat (5/9/2025), dalam pemungutan suara yang masih berlangsung, Anutin telah memenangkan lebih dari 247 suara, menurut penghitungan AFP, mengamankan dukungan mayoritas dari 492 anggota parlemen yang duduk di majelis rendah Majelis Nasional.
"Merasa gembira itu wajar," kata Anutin kepada sekelompok wartawan saat ia tiba untuk pemungutan suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meraih dukungan krusial dari blok parlemen terbesar, Partai Rakyat yang beranggotakan 143 kursi, hanya dengan syarat parlemen dibubarkan untuk pemilihan umum baru dalam waktu empat bulan.
Anutin memimpin Partai Bhumjaithai dan sebelumnya menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri dalam negeri, dan menteri kesehatan -- tetapi kemungkinan paling terkenal karena pada tahun 2022 ia menepati janji untuk melegalkan ganja.
Sementara Kepala keluarga dinasti Shinawatra, Thaksin Shinawatra, terbang meninggalkan Thailand beberapa jam sebelum pemungutan suara menuju Dubai, di mana ia mengatakan akan mengunjungi teman-teman dan berobat.
Sejak pemilu 2023, partai Pheu Thai dari keluarga Shinawatra telah memonopoli jabatan tertinggi Thailand. Namun putusan Mahkamah Konstitusi Thailand pada pekan lalu menyebabkan Paetongtarn Shinawatra dipecat dari jabatannya sebagai PM Thailand. Paetongtarn Shinawatra dicopot karena pelanggaran etika.
Usai kekosongan kekuasaan itu, taipan konstruksi Anutin Charnvirakul telah membentuk koalisi blok oposisi untuk menyingkirkan Pheu Thai dari jabatan perdana menteri.
Tonton juga video "PM Thailand: Kami Tidak Akan Menyerahkan Kedaulatan Kami" di sini:
(yld/knv)