Sebuah video yang disebut menunjukkan pasukan Ukraina menyiksa tentara Rusia yang menjadi tahanan perang, beredar luas dan viral di media sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun meminta Ukraina dan Rusia untuk segera menyelidikinya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan penyidik Rusia akan memeriksa video yang beredar di media sosial itu.
Peskov menyebut video itu berisi 'gambar-gambar mengerikan' dan perlu dinilai secara hukum. Peskov juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai penyiksaan, harus bertanggung jawab.
Reuters belum bisa memverifikasi keaslian video tersebut.
Secara terpisah, saat ditanya soal video itu dalam wawancara dengan Sky News, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova, memperingatkan bahwa video itu tidak bisa diterima atau dipercayai begitu saja.
"Kami butuh bukti," tegasnya dalam wawancara pada Senin (28/3) waktu setempat. "Jika militer dari pihak Ukraina bersalah, kami akan menyelidiki mereka dan membawa mereka ke pengadilan," ujar Venediktova.
Sebelumnya, sejumlah pejabat senior Ukraina menyebut video yang beredar itu palsu. "Saat ini, tidak ada yang bisa mengonfirmasi atau menyangkal kebenaran video ini. Tidak diketahui di mana itu terjadi, atau siapa partisipannya," ujar juru bicara militer Ukraina, Oleksander Motuzyanyk, dalam tanggapannya.
Simak video 'Melihat Kerusakan Parah Desa-desa di Sekitar Ibu Kota Kiev':
(nvc/ita)