Pernyataan Rusia yang menolak untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir di tengah perang dengan Ukraina, dinilai bukanlah hal baru. Rusia disebut senang membuat Amerika Serikat (AS) panik dengan pernyataan-pernyataan soal senjata nuklir mereka.
Seperti dilansir BBC, Rabu (23/3/2022), Dmitry Peskov yang merupakan juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara eksklusif dengan CNN pada Selasa (22/3) waktu setempat, menegaskan bahwa Rusia bisa menggunakan senjata nuklirnya jika menghadapi 'ancaman eksistensial'.
Pernyataan itu, menurut pengamat Matt Tait yang dikutip BBC, tidak seharusnya diinterpretasikan sebagai perubahan dalam kebijakan nuklir Rusia.
"Ini adalah pernyataan ulang dari doktrin lama, bukan hal baru," sebut Tait yang seorang mantan konsultan keamanan utama untuk iSEC Partners dan NGS Secure.
"Jangan salah, mereka (Rusia-red) menikmati kepanikan AS soal senjata nuklir mereka, tapi ini adalah pernyataan yang terpisah dari perubahan sikap," imbuhnya.
Dalam wawancara dengan CNN, Peskov mengatakan senjata nuklir hanya akan digunakan dalam 'konsep keamanan domestik' dan jika Rusia menghadapi 'ancaman eksistensial'. Peskov juga menekankan bahwa kebijakan Rusia yang diungkapkan ke publik, menguraikan kapan senjata nuklir bisa digunakan.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh jurnalis senior CNN, Christiane Amanpour, dalam wawancara itu soal kondisi seperti apa yang mendorong Putin untuk menggunakan kemampuan nuklir Rusia, Peskov menjawab: "Jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu bisa."
Simak video 'Bom Rusia Hancurkan Pabrik & Infrastruktur di Mariupol':
(nvc/ita)