Cap 'Pengkhianat' dari Putin Bagi Warga Rusia Pro Barat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Mar 2022 20:33 WIB
Foto: Vladimir Putin (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin gerah dengan warga negara Rusia yang mengkritik serangan Rusia ke Ukraina. Dia mengecap kelompok itu adalah penghianat nasional, dan pro-barat.

Putin memberikan peringatan keras kepada warga negara yang disebut telah dimanfaatkan oleh barat untuk hancurkan Rusia. Seperti dilansir CNN dan Reuters, Kamis (17/3/2022), Putin diketahui menindak tegas setiap perbedaan pendapat yang muncul sejak invasi dilancarkan ke Ukraina.

"Barat akan berupaya untuk bergantung pada apa yang disebut sebagai 'fifth column', pada para pengkhianat nasional, pada mereka yang mendapatkan uang di sini dengan kita tapi tinggal di sana. Dan maksud saya 'tinggal di sana' bahkan tidak dalam arti geografis, tetap menurut pemikiran mereka, nurani budak mereka," sebut Putin dalam pernyataannya kepada jajaran menterinya.

Istilah 'fifth column' merujuk pada simpatisan musuh. Istilah itu digunakan saat era Perang Sipil Spanyol.

Putin tidak khawatir kehilangan dukungan akibat adanya penghianat tersebut. Baginya, rakyat Rusia yang mendukungnya, bisa memilah mana yang patriot dan penghianat.

"Setiap orang, dan khususnya rakyat Rusia, akan selalu bisa membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan memuntahkannya seperti layaknya serangga kecil yang tidak sengaja masuk ke dalam mulut mereka," imbuh Putin.

Lebih lanjut, Putin dalam pernyataannya menuduh Barat berupaya memecah-belah Rusia dan memprovokasi konfrontasi sipil dengan bantuan 'fifth column'.

"Dan ada satu tujuan -- penghancuran Rusia," cetus Putin, sembari menyatakan Rusia akan menangkal upaya semacam itu.

"Saya yakin bahwa pembersihan diri dalam masyarakat secara alami dan sangat diperlukan ini akan memperkuat negara kita, solidaritas kita, kohesi dan kesiapan untuk menghadapi tantangan apapun," imbuhnya.

Perbedaan Pendapat Warga Rusia

Sejak invasi ke Ukraina dilancarkan pada 24 Februari, perbedaan pendapat di warga Rusia tidak dapat dihindari. Namun, perbedaan pendapat di Ukraina menjadi semakin berbahaya.

Undang-undang yang diloloskan pada 4 Maret menjadikan tindakan publik yang bertujuan 'mendiskreditkan' tentara Rusia sebagai tindakan ilegal, dan melarang penyebaran apa yang disebut berita palsu terkait militer Rusia.

Ribuan orang di Rusia ditahan saat memprotes perang di Ukraina, yang oleh Putin disebut sebagai 'operasi militer khusus' untuk mendemiliterisasi dan mendenazifikasi Ukraina. Sejumlah organisasi media independen terkemuka di Rusia telah ditangguhkan operasionalnya.

Lihat Video: Situasi Covid-19 Ukraina di Tengah Konflik dengan Rusia






(aik/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork