Fakta Terkini Pasukan Rusia Terhambat Saat Menuju Ibu Kota Ukraina

Fakta Terkini Pasukan Rusia Terhambat Saat Menuju Ibu Kota Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Mar 2022 05:28 WIB
Ukrainian soldiers take position on a bridge inside the city of Kyiv, Ukraine, Friday, Feb. 25, 2022. Russia pressed its invasion of Ukraine to the outskirts of the capital Friday after unleashing airstrikes on cities and military bases and sending in troops and tanks from three sides in an attack that could rewrite the global post-Cold War security order. (AP Photo/Emilio Morenatti)
Ilustrasi/pasukan Ukraina di Ibu Kota Kiev (Foto: AP Photo/Emilio Morenatti)
Jakarta -

Pergerakan pasukan Rusia menuju Ibu Kota Ukraina, Kiev dilaporkan terhambat. Pejabat pertahanan senior Amerika Serikat (AS) menyebut pasukan Rusia terhambat oleh perlawanan sengit dari militer Ukraina hingga kekurangan bahan bakar dan pasokan makanan.

"Kami pada umumnya merasakan bahwa pergerakan militer Rusia... pergerakan menyeluruh menuju Kiev, terhenti pada saat ini," ungkap pejabat senior AS yang enggan disebut namanya itu kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (2/3/2022).

"Kami pikir beberapa di antaranya berkaitan dengan keberlanjutan mereka dan logistik," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kami juga berpikir bahwa secara umum... pasukan Rusia sendiri sedang melakukan re-group dan berpikir ulang dan berusaha menyesuaikan diri dengan tantangan yang mereka hadapi," sebut pejabat pertahanan senior AS tersebut.

Pejabat senior AS itu mengatakan enam hari sejak Rusia menginvasi Ukraina, konvoi militer besar-besaran Rusia di utara Kiev hampir tidak bergerak. Namun demikian AS masih meyakini bahwa pasukan Rusia tetap berniat mengepung dan merebut Kiev, dengan taktik pengepungan jika diperlukan.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan bahwa militer Ukraina terus melawan invasi Rusia. Pejabat senior AS itu mengatakan Rusia belum menguasai wilayah udara Ukraina, seperti diklaim Rusia beberapa waktu lalu.

Pasukan Rusia juga belum berhasil mendapatkan target besar pertama mereka, yakni menguasai kota Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, meskipun pertempuran sengit terus berlangsung.

Pentagon meyakini bahwa pergerakan pasukan Rusia jauh lebih lambat dari yang direncanakan, dan sekarang menghadapi kekurangan pasokan. Dari 150.000 tentara Rusia yang dipersiapkan di perbatasan, sekitar 80 persen diyakini telah memasuki wilayah Ukraina.

"Dalam banyak hal, apa yang kita lihat adalah konvoi yang benar-benar kehabisan bahan bakar. Sekarang mereka mulai kehabisan makanan untuk tentara mereka," sebut pejabat pertahanan AS itu.

Lebih lanjut, Pejabat senior AS itu juga menyatakan, tanpa bukti jelas, bahwa ada tanda-tanda masalah moral dalam pasukan Rusia yang sebagian besar terdiri atas tentara wajib militer.

"Tidak semuanya dari mereka tampak sangat terlatih dan siap, atau bahkan menyadari bahwa mereka akan dikirimkan ke operasi tempur. Kami menangkap secara independen dalam indikasi kami sendiri bahwa moral sedang lesu pada beberapa unit ini," sebutnya.

Saksikan juga: Pemilu Ditunda, Kebutuhan Atau Hasrat Kekuasaan?

[Gambas:Video 20detik]



Rusia Klaim Kuasai Kota Kherson

Sementara itu, pertempuran di selatan Ukraina, di kota Kherson berlangsung sengit. Rusia mengklaim kota Kherson ini telah berhasil mereka kuasai. Ditegaskan militer Rusia bahwa kota Kherson saat ini berada di bawah kendali penuh pasukan militernya.

"Divisi Angkatan Bersenjata Rusia telah menguasai pusat regional Kherson di bawah kendali penuh," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rusia, seperti dilansir AFP, Rabu (2/3).

Sementara dilansir BBC, jika kota Kherson benar-benar jatuh ke tangan Rusia, maka ini akan menjadi kota terbesar di Ukraina yang sejauh ini berhasil direbut pasukan Rusia yang melancarkan invasi sejak pekan lalu. Kota Kherson yang memiliki setengah juta penduduk ini, terletak di antara Mykolaiv dan New Kakhovka.

Ukraina Bantah Rusia Kuasai Kota Kherson

Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Ukraina membantah jika kota Kherson bagian selatan telah jatuh ke tangan Rusia. Kemhan mengatakan saat pertempuran masih berlangsung.

"Menurut info dari brigade kami, pertempuran sedang berlangsung sekarang," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina seperti dilansir CNN, Rabu (2/3).

Ukraina mengatakan kota Kherson tak dikuasai sepenuhnya. Kemhan Ukraina menambahkan bahwa sebagian wilayah Kherson masih dalam kendali mereka.

"Kota ini tidak dikuasai sepenuhnya, beberapa bagian berada di bawah kendali kami," katanya.

Wali Kota Kherson, Igor Kolykhayev, seperti dilansir BBC, mengatakan bahwa pihaknya masih teguh. Hal itu diungkapkan melalui postingan di Faceboook.

"Kami masih Ukraina. Masih teguh," demikian tulis Wali Kota di akun Facebook-nya.

Saksikan juga: Pemilu Ditunda, Kebutuhan Atau Hasrat Kekuasaan?

[Gambas:Video 20detik]



Pertempuran di Kharkiv

Sementara itu, Kharkiv, wilayah bagian timur Ukraina pertempuran masih terjadi. Serangan roket dilaporkan menghantam gedung departemen kepolisian regional.

Dilansir BBC, Rabu (2/3), serangan roket yang mengenai gedung kepolisian Kharkiv itu dilaporkan oleh kantor berita UNIAN. Belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun korban luka akibat serangan itu.

Sebuah video yang diposting di saluran Telegram milik seorang penasihat pemerintah Ukraina menampilkan sebuah bangunan dilalap api.

Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko, menyebut bangunan yang terbakar itu milik Universitas Nasional Karazin yang terletak tak jauh dari gedung kepolisian yang dihantam roket.

Namun demikian, BBC belum dapat memverifikasi video tersebut secara independen.

Sebelum serangan roket itu, militer Ukraina telah mengkonfirmasi bahwa pasukan terjun payung Rusia telah mendarat di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Pendaratan ini diawali dengan serangan udara yang dimulai tepat saat sirene mulai terdengar di Kharkiv dan wilayah sekitarnya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pasukan Rusia menyerang sebuah rumah sakit militer regional, dan pertempuran sedang berlangsung. Ini terjadi sekitar pukul 6 pagi, Rabu (2/3) waktu setempat.

Kharkiv telah menjadi pusat dari sejumlah kekerasan di Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Selasa, sebuah rudal menghantam markas besar pemerintah daerah di kota terbesar kedua di Ukraina itu sekitar pukul 08:00 waktu setempat, menyebabkan bola api besar ke langit dan membakar mobil dan bangunan di dekatnya.

Dalam rentetan serangan di Kharkiv ini 21 orang dilaporkan tewas. Sekitar 112 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Seperti dilansir BBC, Rabu (2/3), Gubernur Administrasi Negara Regional Kharkiv, Oleh Synegubov, dalam pernyataannya menyebut semua serangan Rusia mampu 'digagalkan' dan posisi mereka tertahan, meskipun adanya pengeboman besar-besaran di Kharkiv pada Selasa (1/3) dan sepanjang malam.

Disebutkan Synegubov bahwa Rusia juga mengalami kerugian yang signifikan dalam serangan ke Kharkiv. "Musuh Rusia menderita kerugian yang signifikan," katanya.

Saksikan juga: Pemilu Ditunda, Kebutuhan Atau Hasrat Kekuasaan?

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads