5 Kabar Konflik Rusia dan Ukraina Terbaru Pasca Prediksi Invasi Meleset

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Feb 2022 11:23 WIB
5 Kabar Konflik Rusia dan Ukraina Terbaru Pasca Prediksi Invasi Meleset - Foto: Penampakan Tank-tank Rusia yang Ditarik dari Perbatasan Ukraina - Russian Defense Ministry Press Service via AP
Jakarta -

Konflik Rusia dan Ukraina terbaru masih terus menyita perhatian dunia. Setelah prediksi invasi meleset, terjadi sejumlah peristiwa yang menambah panas konflik antar kedua negara tersebut.

Sebelumnya muncul laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang mengindikasikan rencana invasi Rusia ke Ukraina pada Rabu (16/2) lalu. Namun hingga waktu yang diprediksi berlalu, invasi tidak terjadi.

Lalu bagaimana kabar konflik Rusia dan Ukraina terbaru? detikcom merangkum informasinya berikut ini.

Konflik Rusia dan Ukraina Terbaru: Rusia Olok-olok Barat Soal Prediksi Meleset

Prediksi intelijen bahwa 16 Februari akan menjadi waktu invasi Rusia terhadap Ukraina meleset. Kremlin, para pejabat dan tokoh publik Rusia kompak mengolok-olok negara Barat dan medianya

Dilansir AFP, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengolok-olok dengan menanyakan jadwal invasi yang akan terjadi. Dia menyebut dirinya ingin merencanakan liburannya.

"Saya ingin bertanya apakah sumber informasi keliru dari AS (Amerika Serikat-red) dan Inggris, bisa mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," sindir juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, via media sosial.

Dalam briefing dengan wartawan pada Rabu (16/2) waktu setempat, Zakharova melanjutkan sindirannya untuk negara Barat. "Hari ini kita merayakan hari non-agresi lainnya terhadap Ukraina, dan hari lainnya yang akan membawa kita lebih dekat ke semacam perang yang dijanjikan semua orang kepada kita," ucapnya.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov juga melontarkan cemoohan pada Barat.

"Malam berlalu seperti biasa. Kami tidur dengan nyenyak. Di pagi hari kami memulai hari dengan tenang dan profesional," ujar Peskov dengan nada menyindir.

Konflik Rusia dan Ukraina Terbaru: Rusia Umumkan Tarik Mundur Tentara dari Krimea

Rusia mengumumkan penarikan mundur tentaranya ke pangkalan mereka. Penarikan tentara ini dilakukan setelah mereka menyelesaikan latihan perang yang memicu kekhawatiran negara-negara Barat soal invasi ke Ukraina.

Pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (17/2) waktu setempat itu menandai penarikan terbaru yang dilaporkan dari kontingen militer Rusia, yang oleh Barat diperkirakan jumlahnya melebihi 100.000 tentara dan siap menginvasi Ukraina.

"Unit-unit distrik militer selatan yang mengakhiri latihan taktis di tempat-tempat pelatihan di Semenanjung Crimea telah kembali dengan kereta api ke pangkalan permanen mereka," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang dikutip kantor-kantor berita Rusia.

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa 'unit tank dari distrik militer selatan mulai kembali ke pangkalan permanen mereka' setelah berpartisipasi dalam latihan militer.

Konflik Rusia dan Ukraina Terbaru: Bantahan Soal Penarikan Tentara Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan tidak pernah melihat tanda-tanda Rusia menarik pasukan dari perbatasan Ukraina. Diketahui Zelensky menyempatkan diri untuk menyaksikan pasukannya berlatih dengan beberapa senjata anti-tank baru yang dipasok negara Barat di dekat Rivne, sebelah barat ibu kota Ukraina. Dalam kesempatan itu dia juga sempat berpidato menyatakan sumpah akan melawan invasi Rusia.

Zelensky menyebut demonstrasi senjata dan retorika Ukraina kontras dengan gambar di media pemerintah Rusia yang menunjukkan pasukan Moskow mengakhiri latihan besar di Krimea. Dia pun menyangkal Rusia menarik mundur pasukannya.

"Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak bisa mengatakan itu," kata Zelensky dalam komentar yang disiarkan televisi.

"Kami tidak melihat perubahan," lanjutnya.

Hal serupa juga disampaikan, Kepala NATO Jens Stoltenberg. Dia menepis anggapan bahwa ancaman di perbatasan Rusia dan Ukraina telah berkurang bahkan tak ada tanda-tanda de-eskalasi dari pergerakan pasukan Rusia yang dilaporkan sejauh ini.

"Sejauh ini kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan, tidak ada penarikan pasukan atau peralatan. Rusia mempertahankan kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan canggih dari Krimea hingga Belarusia," ujarnya.

Rusia juga dituduh mengirimkan ribuan tentara tambahan ke dekat perbatasan Ukraina usai mengklaim menarik sebagian pasukannya. Kabar itu disampaikan pejabat senior Gedung Putih di AS yang enggan disebut namanya.

Dilansir AFP, AS menuduh Rusia meningkatkan kehadiran militer dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat. Pengumuman penarikan tentara oleh Rusia diklaim 'palsu'.

Kabar soal Konflik Rusia dan Ukraina terbaru juga dapat dilihat di halaman selanjutnya.




(izt/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork