Rusia Tambah Tentara di Perbatasan, China Dituduh Manfaatkan Krisis Ukraina

International Updates

Rusia Tambah Tentara di Perbatasan, China Dituduh Manfaatkan Krisis Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 18:55 WIB
In this image taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service, a pair of Tu-95 strategic bombers of the Russian air force are parked at an air base in Engels near the Volga River in Russia, Monday, Jan. 24, 2022. Russia has intensified military drills amid tensions with the West over the buildup of an estimated 100,000 Russian troops near Ukraine that fueled Western fears of an invasion. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Ilustrasi -- Latihan militer Rusia di tengah ketegangan dengan negara Barat soal Ukraina (dok. Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Jakarta -

Rusia dituduh mengirimkan ribuan tentara tambahan ke dekat perbatasan Ukraina usai mengklaim menarik sebagian pasukannya. China dituduh oleh Amerika Serikat (AS) sengaja memanfaatkan krisis Ukraina yang tengah berlangsung.

Pejabat senior Gedung Putih di AS menepis laporan penarikan tentara Rusia dari dekat perbatasan Ukraina dan menuduh negara itu meningkatkan kehadiran militer dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.

Sementara seorang jenderal militer AS menuduh China memanfaatkan krisis Ukraina yang memicu ketegangan antara negara-negara Barat dengan Rusia. China sebagai sekutu Rusia juga dituduh melakukan sesuatu yang 'provokatif' di Asia, sementara negara-negara Barat fokus meredakan ketegangan dengan Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (17/2/2022):

- AS Sebut Rusia Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan ke Perbatasan Ukraina

ADVERTISEMENT

Amerika Serikat (AS) menepis laporan penarikan tentara Rusia dari dekat perbatasan Ukraina. AS justru menuduh Rusia mengerahkan lebih banyak tentara ke dekat perbatasan negara tetangganya itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022), seorang pejabat senior Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengecam pengumuman penarikan tentara oleh Rusia sebagai klaim 'palsu'.

Menurut pejabat senior Gedung Putih itu, Rusia justru meningkatkan kehadirannya di dekat perbatasan Ukraina dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.

- Tegang! Jet Rusia Cegat 3 Pesawat Militer AS di Laut Mediterania

Pentagon mengungkapkan bahwa tiga pesawat militer Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dicegat sejumlah pesawat Rusia saat mengudara di atas Laut Mediterania, akhir pekan lalu. Pentagon mengeluhkan aksi pencegatan oleh Rusia yang dianggap tidak profesional dan berbahaya itu.

"Meskipun tidak ada yang luka-luka, interaksi semacam ini bisa memicu salah perhitungan dan kesalahan yang mengarah pada hasil yang lebih berbahaya," ucap Kapten Mike Kafka dari Angkatan Laut AS dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022).

Disebutkan Kafka bahwa tiga pesawat patroli dan pengintai maritim P-8A 'mengalami pencegatan tidak profesional oleh pesawat-pesawat Rusia' saat 'terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Mediterania'.

Simak juga 'China Minta AS Tak Provokasi Ketegangan Rusia-Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



- Pemberontak Pro-Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Lancarkan Serangan Mortir

Kelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina bagian timur menuduh pasukan pemerintah Ukraina menggunakan mortir untuk menyerang wilayah mereka. Serangan mortir ini dianggap melanggar perjanjian yang bertujuan mengakhiri konflik di wilayah tersebut.

Dilansir dari Reuters, Kamis (17/2/2022), serangan mortir itu dilaporkan oleh kantor berita Rusia, RIA, pada Kamis (17/2) waktu setempat.

Rusia diketahui mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke dekat perbatasan Ukraina sambil menuntut NATO berjanji untuk tidak menerima Ukraina, negara tetangganya, sebagai anggota aliansi tersebut.

- Jenderal AS Tuduh China Cari Keuntungan dari Krisis Ukraina-Rusia

Seorang jenderal militer Amerika Serikat (AS) menuduh China memanfaatkan krisis Ukraina yang memicu ketegangan antara negara-negara Barat dengan Rusia. China juga dituduh melakukan sesuatu yang 'provokatif' di Asia, sementara negara-negara Barat fokus meredakan ketegangan dengan Rusia.

Pengerahan lebih dari 100.000 tentara Rusia ke dekat perbatasan Ukraina telah memicu kekhawatiran di AS dan negara-negara Barat lainnya soal invasi yang membayangi.

Seperti dilansir dari AFP, Kamis (17/2/2022), Jenderal Kenneth Wilsbach yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Angkatan Udara AS di Pasifik, menekankan China bersekutu dengan Rusia, dalam krisis tersebut. Sikap China itu memicu pertanyaan soal niatnya sendiri di kawasan Asia.

- Wakil Menteri Malaysia Didesak Mundur Usai Sarankan Suami Pukul Istri

Seorang wakil menteri wanita di Malaysia memicu kemarahan publik setelah menyarankan para suami untuk 'dengan lembut' memukul istri yang 'keras kepala' dan tidak patuh. Kelompok pejuang hak perempuan menyerukan agar wakil menteri itu segera mengundurkan diri.

Seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (17/2/2022), Siti Zailah Mohd Yusoff yang menjabat Wakil Menteri Urusan Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat ini dituduh 'menormalisasi' kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan mendorong para suami menyerang istri mereka untuk menunjukkan seberapa tegas suami dan menunjukkan 'seberapa besar suami menginginkan istrinya berubah'.

Pernyataan Siti Zailah itu disampaikan dalam video berdurasi dua menit yang diunggah ke akun Instagram-nya dan diberi judul 'Tip Ibu: Cara Suami Menegur Istri'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads