Kremlin, para pejabat dan tokoh publik Rusia kompak mengolok-olok negara Barat dan medianya yang melaporkan prediksi intelijen 16 Februari sebagai 'tanggal invasi' Rusia terhadap Ukraina. Prediksi itu meleset setelah terbukti tidak terjadi serangan apapun pada Rabu (16/2) waktu setempat di Ukraina.
"Saya ingin bertanya apakah sumber informasi keliru dari AS (Amerika Serikat-red) dan Inggris, bisa mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," sindir juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, via media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022).
Intelijen negara-negara Barat memperingatkan bahwa Rusia mungkin memilih Rabu (16/2) waktu setempat, untuk meningkatkan konflik separatis yang berkelanjutan di Ukraina bagian timur, setelah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke sekitar perbatasan Ukraina.
Namun intelijen Barat juga menyebut bahwa prediksi tanggal invasi itu juga bisa menjadi bagian dari upaya penyebaran informasi keliru oleh Rusia sendiri.
Beberapa media Barat, dengan mengutip laporan-laporan intelijen, secara spesifik menyebut invasi Rusia bisa dimulai pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat.
Dalam briefing dengan wartawan pada Rabu (16/2) waktu setempat, Zakharova melanjutkan sindirannya untuk negara Barat. "Hari ini kita merayakan hari non-agresi lainnya terhadap Ukraina, dan hari lainnya yang akan membawa kita lebih dekat ke semacam perang yang dijanjikan semua orang kepada kita," ucapnya.
Cemoohan juga dilontarkan oleh juru bicara Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dalam pernyataan terpisah.
"Malam berlalu seperti biasa. Kami tidur dengan nyenyak. Di pagi hari kami memulai hari dengan tenang dan profesional," ujar Peskov dengan nada menyindir.
Simak juga Video: Melihat Bungker Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia
(nvc/haf)