Amerika Serikat (AS) menepis laporan penarikan tentara Rusia dari dekat perbatasan Ukraina. AS justru menuduh Rusia mengerahkan lebih banyak tentara ke dekat perbatasan negara tetangganya itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022), seorang pejabat senior Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengecam pengumuman penarikan tentara oleh Rusia sebagai klaim 'palsu'.
Menurut pejabat senior Gedung Putih itu, Rusia justru meningkatkan kehadirannya di dekat perbatasan Ukraina dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.
"Kami terus menerima indikasi bahwa mereka bisa melancarkan dalih palsu kapan saja untuk membenarkan invasi," sebut pejabat senior Gedung Putih itu.
Pejabat senior Gedung Putih itu juga mengatakan bahwa sementara Rusia menyatakan ingin mencapai solusi diplomatik, tindakannya 'mengindikasikan sebaliknya'.
Pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat, Amerika Serikat (AS) dan NATO bergabung dengan Ukraina dalam menyatakan tidak ada tanda-tanda penarikan tentara Rusia setelah pergerakan militer di Crimea memicu laporan bahwa krisis bisa mereda.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada bukti penarikan tentara Rusia, meskipun gambar-gambar yang dirilis media nasional Rusia diklaim menunjukkan pasukan Rusia mengakhiri latihan besar di Crimea.
"Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak melihat perubahan," ucap Zelensky.
Lihat juga video 'Presiden Ukraina Tak Takut Hadapi Ancaman Agresi Rusia':
(nvc/tor)