AS Sebut Rusia Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan ke Perbatasan Ukraina

AS Sebut Rusia Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan ke Perbatasan Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 09:09 WIB
In this photo taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service on Wednesday, Feb. 16, 2022, Russian army tanks are loaded onto railway platforms to move back to their permanent base after drills in Russia. Russia says it is returning more troops and weapons to bases, but NATO says it sess no sign of a drawdown as fears that Moscow could invade Ukraine soon persist. Russia has massed about 150,000 troops east, north and south of Ukraine. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia yang diklaim menunjukkan tank militer Rusia bergerak kembali ke pangkalan usai latihan di dekat perbatasan Ukraina (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) menepis laporan penarikan tentara Rusia dari dekat perbatasan Ukraina. AS justru menuduh Rusia mengerahkan lebih banyak tentara ke dekat perbatasan negara tetangganya itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022), seorang pejabat senior Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengecam pengumuman penarikan tentara oleh Rusia sebagai klaim 'palsu'.

Menurut pejabat senior Gedung Putih itu, Rusia justru meningkatkan kehadirannya di dekat perbatasan Ukraina dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus menerima indikasi bahwa mereka bisa melancarkan dalih palsu kapan saja untuk membenarkan invasi," sebut pejabat senior Gedung Putih itu.

Pejabat senior Gedung Putih itu juga mengatakan bahwa sementara Rusia menyatakan ingin mencapai solusi diplomatik, tindakannya 'mengindikasikan sebaliknya'.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat, Amerika Serikat (AS) dan NATO bergabung dengan Ukraina dalam menyatakan tidak ada tanda-tanda penarikan tentara Rusia setelah pergerakan militer di Crimea memicu laporan bahwa krisis bisa mereda.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya menyatakan bahwa tidak ada bukti penarikan tentara Rusia, meskipun gambar-gambar yang dirilis media nasional Rusia diklaim menunjukkan pasukan Rusia mengakhiri latihan besar di Crimea.

"Kami melihat rotasi kecil. Saya tidak akan menyebut rotasi ini sebagai penarikan pasukan oleh Rusia. Kami tidak melihat perubahan," ucap Zelensky.

Lihat juga video 'Presiden Ukraina Tak Takut Hadapi Ancaman Agresi Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuntut agar Ukraina dilarang bergabung dengan NATO dan agar NATO tidak melakukan ekspansi ke Eropa bagian timur, dalam upaya menangkal pengaruh Barat ke dekat wilayah Rusia.

Namun, dengan didukung ancaman sanksi ekonomi AS dan Uni Eropa, para pemimpin negara Barat mendorong penyelesaian yang dinegosiasikan dan Rusia mengisyaratkan akan menarik pasukannya.

Dalam langkah terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa latihan militer di Criema -- wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia tahun 2014 -- telah berakhir dan para tentara kembali ke garnisun mereka.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads