International Updates

3.000 Tentara AS Dikirim ke Polandia, Taliban Marah Aset Rp 100 T Disita AS

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 12 Feb 2022 18:36 WIB
Ilustrasi -- Pengerahan tentara AS ke Polandia (dok. AP Photo/Czarek Sokolowski)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan ribuan tentara tambahan ke Polandia saat ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina terus meningkat. Taliban meluapkan kemarahannya setelah Presiden AS Joe Biden menyita aset Afghanistan senilai US$ 7 miliar (Rp 100 triliun) untuk bantuan kemanusiaan.

Pengiriman sedikitnya 3.000 tentara tambahan AS itu dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan terhadap sekutu-sekutu NATO di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan memberikan reaksi kemarahan terhadap keputusan AS menyita aset Afghanistan US$ 7 miliar untuk bantuan kemanusiaan warga Afghanistan sendiri, dengan menyebutnya sebagai 'pencurian' dan menunjukkan 'kerusakan moral' AS.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (12/2/2022):

- Ketegangan Memuncak, AS Kirim 3.000 Tentara Tambahan ke Polandia

Amerika Serikat (AS) mengirimkan 3.000 tentara tambahan ke Polandia saat semakin memuncaknya ketegangan terkait Ukraina. Pengiriman tentara tambahan ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan terhadap sekutu-sekutu NATO di tengah kekhawatiran Rusia menginvasi Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/2/2022), sebanyak 3.000 tentara AS yang berasal dari Divisi Lintas Udara ke-82, yang merupakan pasukan reaksi cepat utama dalam militer AS, telah ditempatkan dalam kondisi siaga sejak akhir Januari lalu atas permintaan Presiden Joe Biden.

Biden ingin menunjukkan dukungan untuk sekutu-sekutu AS di kawasan Eropa Timur dalam menghadapi potensi agresi militer oleh Rusia.

- Norwegia: Invasi Rusia ke Ukraina Tinggal Tunggu Perintah Putin

Dinas intelijen militer Norwegia mengungkapkan bahwa Rusia secara operasional sudah siap melancarkan operasi militer secara luas terhadap Ukraina. Menurut intelijen militer Norwegia, Kremlin hanya perlu memberikan perintah agar invasi militer yang dikhawatirkan negara-negara Barat benar-benar terjadi.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/2/2022), perkembangan terbaru itu diungkapkan oleh kepala dinas intelijen militer Norwegia, Laksamana Madya Nils Andreas Stensones, dalam pernyataannya pada Jumat (11/2) waktu setempat. Norwegia merupakan negara anggota aliansi NATO yang juga terlibat ketegangan Ukraina.

"Rusia memiliki semua yang mereka butuhkan untuk melakukan segalanya, mulai dari invasi kecil di wilayah timur hingga serangan kecil di sana-sini di Ukraina, atau invasi total, dengan, mungkin, melibatkan pendudukan seluruh atau sebagian Ukraina," ungkap Stensones.

Simak juga 'Warga AS Diminta Segera Pergi dari Ukraina!':






(nvc/nvc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork