Otoritas Malaysia menuturkan sedikitnya tujuh orang meninggal dunia akibat banjir yang menerjang wilayah Selangor. Beberapa korban dilaporkan tewas tenggelam.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Senin (20/12/2021), Direktur Divisi Operasional dan Penyelamatan pada Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamat setempat, Nor Hisham Mohammad, menuturkan bahwa empat kematian di antaranya terjadi di daerah Sri Muda, Selangor.
"Penyebab kematian korban terakhir masih belum diketahui, namun tiga kematian lainnya akibat tenggelam," sebut Nor Hisham saat ditemui wartawan di posko komando banjir di Sri Muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa sejumlah rumah yang terendam banjir membutuhkan peralatan khusus untuk bisa dimasuki, dan membutuhkan dua kali perjalanan untuk bisa menyelamatkan para korban.
"Kita harus menandai rumah-rumah tersebut dan datang kembali dengan peralatan yang diperlukan untuk memotong teralis," tutur Nor Hisham.
Sementara itu, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Selangor, Norazam Khamis, yang juga ada di lokasi terdampak banjir, menyatakan bahwa salah satu korban tewas ditemukan di lantai atas rumahnya.
Norazam menambahkan bahwa dua jenazah korban lainnya ditemukan di Sepang, yang juga ada di wilayah Selangor.
"Jenazah ditemukan di area ruang tamu dan dia berusia sekitar 40-an tahun," ucapnya.
Dalam konferensi pers terbaru, Direktur Jenderal Badan Penanggulangan Bencana Nasional (Nadma), Dr Aminuddin Hassim, mengatakan bahwa para relawan disambut baik jika ingin membantu, namun mereka diimbau mendaftar kepada otoritas terkait terlebih dulu.
"Kami meminta agar semua yang ingin membantu, baik di darat atau air, untuk mendaftar agar upaya-upayanya bisa lebih terkoordinasi dan agar keselamatan mereka terjamin. Ini penting. Kita ingin menyelamatkan orang tapi kita juga harus memastikan keselamatan kita sendiri saat melakukannya," jelasnya.