Kebanjiran, Warga Malaysia Keluhkan Kurangnya Bantuan Pemerintah

Kebanjiran, Warga Malaysia Keluhkan Kurangnya Bantuan Pemerintah

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 20 Des 2021 10:21 WIB
Banjir merendam sejumlah kawasan di Malaysia. Akibatnya, ribuan warga dievakuasi dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ilustrasi -- Situasi banjir di Malaysia (dok. AP Photo/Vincent Thian)
Kuala Lumpur -

Warga Malaysia yang menjadi korban banjir mengeluhkan kurangnya bantuan dan dukungan pemerintah. Banyak warga di area terdampak banjir yang terjebak di rumah masing-masing selama lebih dari 24 jam tanpa makanan.

Salah satunya Panir Selvam (65), yang seorang chef, yang menyampaikan kekecewaannya atas kurangnya bantuan dan dukungan pemerintah. Panir dan keluarganya yang tinggal di Taman Sri Muda, Shah Alam, Selangor hanya bisa menyaksikan dengan rasa tidak percaya dari lantai atas rumahnya saat kendaraan dan perabotan rumah tangga milik mereka terendam banjir yang naik dengan cepat.

Dia menuturkan bahwa lantai dasar rumahnya terendam banjir sepenuhnya. Demikian seperti dilansir The Star, Senin (20/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang datang untuk membantu kami. Tidak ada yang mengirimkan bantuan apapun. Satu-satunya 'bantuan' yang saya lihat adalah tim Bomba menggunakan perahu karet untuk mencari seorang wanita hamil. Terlepas dari itu, tidak ada yang datang, tidak ada bantuan makanan, tidak ada," ucapnya.

"Saya bisa mendengar anak-anak menangis dan wanita berteriak minta tolong pagi ini. Saya harap otoritas akan datang untuk menyelamatkan mereka karena saya tidak bisa melakukan apapun. Saya bahkan tidak bisa keluar dari rumah saya," imbuh Panir.

ADVERTISEMENT

Panir mendesak otoritas setempat untuk mengirimkan bantuan kepada para warga lanjut usia (lansia) di area tersebut yang membutuhkan makanan untuk dikonsumsi dengan obat-obatan mereka.

Wilayah Taman Sri Muda yang berada di dataran rendah diketahui rawan banjir selama bertahun-tahun. Panir menyebut area tempat tinggalnya menghadapi banjir terburuk sekitar 22 tahun lalu, dan menghadapi banjir rutin dengan ketinggian air biasanya hanya mencapai pergelangan kaki atau lutut.

Simak video 'Diguyur Hujan Lebat 2 Hari, Malaysia Dilanda Banjir':

[Gambas:Video 20detik]



Banjir terbaru yang merendam Taman Sri Muda dimulai pada Sabtu (18/12) sore waktu setempat, usai hujan deras mengguyur. Ketika banjir mulai menggenangi rumahnya, Panir menuturkan dirinya bersama istri, anak dan saudara perempuannya mengungsi ke lantai atas.

"Itu terjadi begitu cepat. Seperti itu, seluruh area tergenang banjir. Situasinya seperti lautan. Kami tidak bisa membayangkannya. Kami tidak bisa menyelamatkan apapun. Kami kehilangan segalanya -- mobil kami, perabotan rumah tangga, semuanya," tuturnya.

Panir mengaku sangat menyesalkan bahwa meski pemerintah mengetahui daerahnya rawan banjir, tidak ada tindakan yang dilakukan ataupun tidak ada rencana mitigasi untuk mencegah banjir.

"Kali ini air mencapai ketinggian yang tidak terbayangkan. Pemerintah mengetahui daerah ini rawan banjir tapi setelah bertahun-tahun, tidak ada yang melakukan apapun. Daerah ini merupakan kota yang terencana dengan baik. Ini area kelas menengah. Ini bukan daerah kumuh. Daerah ini lebih rendah 2 meter dibandingkan daerah lainnya," sebutnya.

Di Twitter, topik untuk kata kunci Taman Sri muda sempat trending dengan banyak orang meminta bantuan setelah terjebak di rumah masing-masing selama 24 jam tanpa makanan.

Menanggapi situasi itu, Menteri Besar Selangor, Amirudin Shari, pada Minggu (19/12) waktu setempat, menyatakan bantuan telah dikerahkan ke daerah tersebut.

"Semua aset yang layak seperti perahu karet telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban banjir. Saya memahami bahwa jumlah personel militer juga ditambah untuk membantu upaya ini," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads