Tempat pengungsi Ivo di timur laut Republik Demokratik Kongo diserang kelompok bersenjata. Akibatnya, 22 warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
Dilansir dari AFP, Senin (29/11/2021), serangan yang merenggut 22 nyawa warga itu terjadi pada Minggu (28/11). Pada pekan lalu, serangan serupa juga terjadi di tempat pengungsi itu dan menewaskan 29 orang.
Koordinator Palang Merah Mambo Bapu Mance mengatakan kepada AFP bahwa 20 orang segera dimakamkan di dua kuburan umum. Sementara dua lainnya yang meninggal karena luka-luka mereka dimakamkan kemudian.
Dia menuduh kelompok bersenjata Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO) yang melakukan serangan itu.
Kivu Security Tracker (KST), pemantau kekerasan yang berbasis di AS yang dihormati di wilayah tersebut, menyebutkan jumlah korban tewas yang sama.
Juru bicara militer di wilayah itu, Letnan Jules Ngongo, mengatakan pemberontak CODECO berhasil dipukul mundur, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Provinsi Ituri yang kaya emas telah jatuh kembali ke dalam siklus kekerasan sejak akhir 2017 dengan munculnya milisi CODECO, yang sejak itu terpecah menjadi faksi-faksi yang bersaing. Ituri dan Kivu Utara yang berdekatan telah dikepung sejak 6 Mei, suatu tindakan luar biasa untuk memerangi kelompok-kelompok bersenjata termasuk CODECO dan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF).
Otoritas sipil telah digantikan oleh perwira militer dan polisi. Dua serangan lainnya terjadi Sabtu malam di tempat lain di Ituri, menyebabkan total sembilan warga sipil tewas.
Lihat juga video 'Di Sidang PBB, Presiden Kongo Sebut Afrika Tak Butuh Sumbangan Amal':
(fas/fas)