Seorang pria yang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan dua pria kakak-beradik di rumah mereka pada tahun 1991, dieksekusi mati di negara bagian Texas, Amerika Serikat pada hari Selasa (28/9) waktu setempat. Eksekusi mati dilakukan setelah Mahkamah Agung AS menolak banding yang bisa membuat kasusnya dibatalkan dengan alasan bias rasial dalam pemilihan juri.
Rick Rhoades menerima suntikan mematikan di penjara Huntsville, menurut pihak berwenang Texas seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/9/2021). Pria berusia 57 tahun itu menjadi orang keenam yang dieksekusi mati di Amerika Serikat tahun ini.
Seorang residivis perampok, Rhoades keluar dari penjara dengan pembebasan bersyarat ketika pada 13 September 1991, dia memasuki rumah Charles Allen, yang tinggal bersama saudaranya Bradley di pinggiran kota Houston.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang mengatakan, Rhoades kemudian membunuh mereka dalam tidur mereka sebelum merampok mereka.
Dia tidak ditangkap sampai sebulan kemudian, ketika dia ditangkap selama perampokan di sekolah dan mengaku melakukan pembunuhan ganda tersebut. Pada tahun 1992, Rhoades dijatuhi hukuman mati oleh juri.
Sejak itu, pengacaranya menuduh jaksa secara sistematis memecat calon juri kulit hitam selama persidangan.
Rhoades berkulit putih -- begitu pula Allen bersaudara. Namun jika terbukti, tuduhan itu bisa membuat batal hukumannya.
Kasus ini akhirnya dibawa ke Mahkamah Agung, yang menolak banding pada hari Selasa (28/9) waktu setempat.
Lihat juga video 'Tega Bunuh Putrinya, Pria Ini Akhirnya Disuntik Mati':