Round-Up

Replika Kapal AS di Gurun Ternyata Jadi Target Latihan Rudal China

Tim detikcom - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 21:57 WIB
Ilustrasi kapal induk AS (Foto: AFP)
Beijing -

China disebut membuat replika kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di gurun. Apa sebenarnya tujuan China membuat replika kapal-kapal tersebut.

Dilansir dari Reuters, Senin (8/11/2021), militer China dilaporkan membangun sejumlah tiruan kapal induk AS dan kapal-kapal perang AS lainnya di area gurun di Xinjiang. Replika kapal itu disebut menjadi target latihan rudal China.

Tiruan kapal induk dan kapal perang AS itu terdeteksi melalui citra satelit terbaru yang dirilis Maxar Technologies. Tiruan ini disebut sebagai upaya China membangun kemampuan anti-kapal induk, khususnya terhadap Angkatan Laut AS, saat ketegangan meninggi dengan AS terkait isu Taiwan dan Laut China Selatan.

Citra satelit itu menunjukkan bentuk skala penuh dari sebuah kapal induk AS dan setidaknya dua kapal penghancur rudal kelas Arleigh Burke yang dibangun di sebuah lokasi yang diduga kompleks latihan terbaru di Gurun Taklamakan. Lokasi itu ada di wilayah Xinjiang, China bagian barat laut.

US Naval Institute yang mengutip perusahaan intelijen geospasial All Source Analysis menyebut kompleks itu telah digunakan untuk uji coba rudal balistik China. Kementerian Pertahanan China belum memberikan komentar atas laporan ini.

Program rudal anti-kapal China ini diawasi oleh Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF). Menurut laporan tahunan Pentagon terbaru, PLARD melakukan peluncuran tembakan langsung pertamanya ke perairan Laut China Selatan pada Juli 2020.

Militer China saat itu disebut menembak enam rudal balistik anti-kapal jenis DF-21 ke perairan di sebelah utara Kepulauan Spratly. Kepulauan Spratly diketahui menjadi sengketa antara China dengan Taiwan dan empat negara Asia Tenggara lainnya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut AS akan membela Filipina jika negara itu diserang di Laut China Selatan dan memperingatkan China untuk menghentikan 'perilaku provokatifnya'.

Simak selengkapnya di halaman selanjuntnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork