China Bikin Tiruan Kapal Induk AS di Gurun Xinjiang, Untuk Apa?

China Bikin Tiruan Kapal Induk AS di Gurun Xinjiang, Untuk Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 15:16 WIB
AS memamerkan USS Gerald R. Ford, kapal induk yang paling mahal dalam sejarah dan tentunya berbahaya.
Ilustrasi -- Salah satu kapal induk AS, USS Gerald R. Ford (dok. Screenshot via U.S. Navy)
Beijing -

Militer China dilaporkan membangun sejumlah tiruan yang menyerupai bentuk kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan kapal-kapal perang AS lainnya di area gurun di Xinjiang. Disebutkan bahwa tiruan kapal induk dan kapal perang AS itu dijadikan target latihan rudal China.

Seperti dilansir Reuters, Senin (8/11/2021), tiruan kapal induk dan kapal perang AS itu terdeteksi melalui citra satelit terbaru yang dirilis Maxar Technologies.

Tiruan ini mencerminkan upaya China untuk membangun kemampuan anti-kapal induk, khususnya terhadap Angkatan Laut AS, saat ketegangan meninggi dengan AS terkait isu Taiwan dan Laut China Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Citra satelit menunjukkan bentuk skala penuh dari sebuah kapal induk AS dan setidaknya dua kapal penghancur rudal kelas Arleigh Burke yang dibangun di sebuah lokasi, yang diduga kompleks latihan terbaru di Gurun Taklamakan, yang ada di wilayah Xinjiang, China bagian barat laut

Laporan US Naval Institute yang mengutip perusahaan intelijen geospasial All Source Analysis sebelumnya menyebut kompleks itu telah digunakan untuk uji coba rudal balistik China.

ADVERTISEMENT

Kementerian Pertahanan China belum memberikan komentar atas laporan ini.

Program rudal anti-kapal China diketahui diawasi oleh Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF).

Simak juga Video: Intip Kondisi Tiga Astronaut China di Stasiun Luar Angkasa Tiangong

[Gambas:Video 20detik]



Menurut laporan tahunan Pentagon terbaru soal militer China, PLARD melakukan peluncuran tembakan langsung pertamanya ke perairan Laut China Selatan pada Juli 2020. Saat itu, militer China menembakkan enam rudal balistik anti-kapal jenis DF-21 ke perairan di sebelah utara Kepulauan Spratly.

Kepulauan Spratly diketahui menjadi sengketa antara China dengan Taiwan dan empat negara Asia Tenggara lainnya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan pada Juli tahun ini bahwa AS akan membela Filipina jika negara itu diserang di Laut China Selatan dan memperingatkan China untuk menghentikan 'perilaku provokatifnya'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads