China Tangkal Klaster Baru Corona, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 17:37 WIB
Ilustrasi -- Bandara Beijing (dok. Getty Images/winhorse)
Beijing -

Otoritas China memperketat aturan perjalanan di wilayahnya dalam upaya mengatasi klaster baru virus Corona (COVID-19) yang terdeteksi. Sebagai dampaknya, ratusan penerbangan di ibu kota Beijing pun dibatalkan pada Jumat (29/10) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Jumat (29/10/2021), negara terpadat di dunia ini berhasil mengurangi jumlah penularan Corona di wilayahnya berkat pendekatan nol toleransi, dengan menutup perbatasan, menerapkan lockdown terarah dan memberlakukan karantina jangka panjang.

Namun kini China tengah berjuang menghadapi wabah dan klaster baru di belasan wilayahnya yang berkaitan dengan para turis domestik. Situasi itu mendorong otoritas setempat memerintahkan jutaan orang tetap di rumah, membatasi perjalanan lintas provinsi dan meningkatkan tes Corona.

Jumlah kasus Corona di China tergolong lebih rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Pada Jumat (29/10) waktu setempat, otoritas China melaporkan 48 kasus lokal baru di wilayahnya -- menjadikan total tambahan kasus dalam sepekan terakhir mencapai kurang dari 250 kasus.

Namun otoritas setempat tidak ingin mengambil risiko, dengan puluhan ribu orang di Beijing -- yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada Februari tahun depan -- ditempatkan di bawah lockdown setelah sejumlah kecil kasus Corona terdeteksi.

Pada Jumat (29/10) waktu setempat, antrean panjang terpantau di pinggiran jalanan di luar pusat-pusat medis di ibu kota Beijing saat orang-orang berusaha mematuhi aturan perjalanan yang diperketat terkait COVID.

Tu Anling (24), yang berprofesi sebagai software developer, menuturkan kepada AFP bahwa dirinya memerlukan tes Corona sebelum naik kereta ke Nanjing, yang berjarak 1.000 kilometer sebelah selatan Beijing.

"Saya awalnya berencana bertemu teman-teman di sini (Beijing-red), tapi wabah terbaru membuat banyak dari mereka tiba-tiba mengatakan tidak akan datang," tuturnya.




(nvc/tor)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork