Ribuan petugas pemadam kebakaran di New York, Amerika Serikat (AS), memprotes aturan yang mewajibkan vaksinasi virus Corona (COVID-19). Otoritas New York mewajibkan para pegawai publik, termasuk petugas pemadam kebakaran, untuk divaksin Corona atau berisiko kehilangan pekerjaan mereka.
Seperti dilansir AFP, Selasa (26/10/2021), aksi protes itu digelar di jalanan New York, dengan ribuan pegawai publik yang kebanyakan petugas pemadam kebakaran melakukan long-march dari Jembatan Brooklyn menuju ke Balai Kota di Manhattan pada Senin (25/10) waktu setempat.
Dalam aksinya, para demonstran membawa poster yang bertuliskan 'Apakah kami menanyakan status vaksin Anda ketika Anda menghubungi 911?' dan 'Esensial kemarin, pengangguran hari ini'.
Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengumumkan pekan lalu bahwa seluruh pegawai publik, termasuk polisi dan pemadam kebakaran, harus sudah divaksinasi pada 1 November atau mereka akan ditempatkan dalam cuti tanpa upah hingga bisa memberikan bukti telah divaksinasi Corona.
Mereka tidak memiliki opsi untuk memberikan hasil tes negatif Corona, namun pengecualian medis dan keagamaan akan berlaku.
Menurut data statistik Departemen Pemadam Kebakaran New York (FDNY), hanya 60 persen dari 17.000 petugas dan staf pemadam kebakaran telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona. Angka itu di bawah 84 persen dari semua warga dewasa New York.
"Saya tidak menentang vaksin," ucap salah satu petugas pemadam kebakaran New York, John, yang berusia 35 tahun.
"Saya hanya menentang mandatnya. Saya pikir mandat merupakan pelanggaran kebebasan," imbuhnya kepada AFP.
(nvc/ita)