Kematian Alvaro Sisakan Rasa Bersalah bagi Keluarga

Kematian Alvaro Sisakan Rasa Bersalah bagi Keluarga

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 26 Nov 2025 08:00 WIB
Kakek Alvaro, Tugimin. (Adhfar Aulia Syuhada/detikcom)
Kakek Alvaro, Tugimin (Adhfar Aulia Syuhada/detikcom)
Jakarta -

Bocah bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) tewas di tangan ayah tirinya, Alex Iskandar. Kematian Alvaro menyisakan rasa bersalah bagi keluarga korban.

Dirangkum detikcom, Rabu (26/11/2025), Alvaro diketahui dilaporkan hilang sejak Maret 2025. Setelah 8 bulan berlalu, terungkap bahwa Alvaro diculik dan dibunuh ayah tirinya.

Kerangka yang diduga sebagai kerangka Alvaro ditemukan di Tenjo, Bogor, pada Minggu (23/11). Alex kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Polisi mengatakan Alex Iskandar menculik dan membunuh Alvaro, lalu membuang jasadnya ke Tenjo, Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mengakui perbuatannya dan ditetapkan sebagai tersangka, pelaku bunuh diri di ruang konseling Polres Jakarta Selatan. Polisi kini masih menunggu hasil tes DNA dari ibu kandung Alvaro untuk mengetahui identitas pasti kerangka yang ditemukan.

Kakek Alvaro Merasa Bersalah

Tugimin, kakek Alvaro, mengungkap rasa bersalahnya seusai kematian cucunya di tangan ayah tiri korban, Alex Iskandar. Tugimin merasa teledor dalam menjaga cucunya tersebut.

ADVERTISEMENT

"Merasa bersalah dengan diri saya karena saya diamanahin sama anak untuk menjaga cucu, tapi saya sepertinya saya teledor, saya lengah itu," kata Tugimin di rumah duka, Selasa (25/11).

Dia juga menceritakan ketakutannya akan disalahkan oleh anaknya, yang merupakan ibu Alvaro. Diketahui, ibunda Alvaro menitipkan anaknya kepada Tugimin karena urusan pekerjaan.

"Mungkin anak saya sudah menyalahkan saya, dititipin cucu aja enggak becus, enggak becus ngerawat, enggak becus jaga sampai anak hilang. Saya takutnya kan seperti itu. Saya disalahkan sama anak," ucapnya.

Polisi Beri Pendampingan ke Keluarga Alvaro

Polisi mengungkap kondisi psikologis keluarga setelah terungkap bahwa Alvaro diculik dan dibunuh ayah tirinya. Polisi mengungkap pihak keluarga masih terpukul.

"Kalau syok pasti, syok terpukul, namanya kehilangan itu pasti," ujar Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di rumah duka, Selasa (25/11).

Ibunda Alvaro, Arumi (Kanan). (Adhfar Aulia Syuhada/detikcom)Ibunda Alvaro, Arumi (Kanan). (Adhfar Aulia Syuhada/detikcom)

Seala menyebutkan pihaknya tengah memberikan pendampingan secara psikologis kepada keluarga Alvaro. Pendampingan akan terus dilakukan sampai psikologis keluarga stabil.

"Jadi tadi dari psikolog dari Polda, dari Polres Metro Jakarta Selatan juga ya mencoba memberikan beberapa treatment-treatment secara psikologi. Bagaimana untuk menstabilkan psikologis atau psikis dari keluarga supaya bisa stabil walaupun memang belum bisa sepenuhnya, tapi bertahap," kata Seala.

Selain pendampingan psikologis, Seala mengungkap keinginan keluarga agar proses hukum tetap berjalan meski pelaku sudah meninggal akibat gantung diri. Seala mengatakan harapan keluarga itu sejalan dengan langkah penyidik Polres Jakarta Selatan.

"Itu pasti ada, pasti ada. Dan sesuai dengan harapan, harapan dari pihak keluarga itu juga menjadi concern utama dari Polres Metro Jakarta Selatan," ujarnya.

Saksikan Live DetikPagi:

Lihat Video 'Ayah Tiri Alvaro Sempat Kelabui Polisi, Pura-pura Ikut Cari Korban':

Halaman 2 dari 2
(fas/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads