Tanda Tanya Terjawab Soal Corona Global Turun tapi Menggila di Eropa

Round-Up

Tanda Tanya Terjawab Soal Corona Global Turun tapi Menggila di Eropa

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 21 Okt 2021 23:02 WIB
Poster
Ilustrasi Corona (Foto: Edi Wahyono-detikcom)
London -

Kasus Corona atau COVID-19 di Eropa meningkat ketika negara-negara di kawasan lain mengalami penurunan kasus. Apa penyebabnya?

Peningkatan kasus Corona di Eropa ini mulai terlihat sejak awal Oktober 2021. Salah satu negara yang melaporkan lonjakan kasus tinggi adalah Rusia.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (6/10/2021), pemerintah Rusia menyatakan ada 929 kematian akibat virus Corona dalam 24 jam terakhir. Ini menjadi jumlah kematian harian tertinggi di Rusia sejak pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan tambahan kematian tersebut, maka total kematian di Rusia akibat COVID-19 menjadi 212.625, yang menjadikannya jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Rusia menjadi negara kelima di dunia yang paling parah dihantam pandemi dengan total kasus infeksi virus Corona lebih dari 7,5 juta. Kasus Corona di Rusia terus meningkat sejak Agustus karena laju vaksinasi Corona yang stagnan.

ADVERTISEMENT

Sebenarnya, vaksin buatan Rusia telah tersedia sejak lama. Namun otoritas Rusia harus berjuang keras untuk memvaksinasi warga yang skeptis terhadap vaksin. Menurut hasil sejumlah survei independen, lebih dari setengah populasi Rusia tidak berencana untuk divaksin.

Lonjakan Kasus di Turki

Lonjakan kasus juga terjadi Turki yang sebagian wilayahnya masuk ke kawasan Eropa. Kementerian Kesehatan Turki mencatat ada 30.438 kasus baru COVID-19 pada Rabu (6/10).

Dilansir dari Reuters, jumlah itu menjadi rekor kasus harian tertinggi sejak 30 April. Di hari yang sama, tercatat 236 kematian akibat virus Corona.

Kasus harian di Turki terus meningkat lebih tinggi dibanding negara-negara di kawasan tersebut selama sebulan terakhir. Padahal, tingkat vaksinasi di Turki lebih tinggi daripada negara tetangganya.

Peningkatan jumlah kematian harian di Turki sejak pertengahan Juli termasuk paling tajam di Eropa dan Timur Tengah. Tapi jumlah kematian turun setelah menyentuh 290 kematian pada September lalu.

Turki saat ini sudah mulai memberikan dosis ketiga kepada lebih dari 10,6 juta orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac. Warga Turki dibebaskan untuk memilih vaksin Sinovac atau Pfizer-BioNTech sebagai dosis ketiga mereka.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Kasus Corona di Dunia: AS Tertinggi, Indonesia Posisi ke-14

[Gambas:Video 20detik]



Lonjakan Kasus Corona di Inggris

Penyebaran kasus Corona pada anak-anak di Inggris memicu peningkatan kasus nasional. Tren ini menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa ilmuwan kalau vaksin yang didistribusikan di sekolah terlalu lambat sehingga mempertaruhkan nasib anak-anak dan orang dewasa.

Dilansir dari Reuters, Selasa (19/10/2021), kasus COVID-19 di Inggris secara keseluruhan jauh lebih tinggi dibanding negara-negara Eropa lainnya dan terus mengalami peningkatan.

Pada hari Jumat (15/10), salah satu survei menunjukkan prevalensi kasus berada pada tingkat tertinggi sejak Januari, dengan 8 persen anak sekolah menengah terinfeksi virus Corona.

Tingkat vaksinasi untuk kelompok usia rentan di Inggris sejauh ini masih tertinggal dibandingkan banyak negara Eropa, bahkan Skotlandia. Beberapa ilmuwan mengaitkan peningkatan kasus ini dengan campuran vaksin untuk anak-anak yang mulai terlambat dan masalah pendistribusian.

"Kekhawatiran saat ini adalah jelas bahwa program vaksinasi pada anak berusia 12 hingga 15 tahun tidak berjalan dengan baik," ungkap Lawrence Young, ahli virus di Universitas Warwick. Dia menambahkan bahwa penyebaran virus lain dapat menyebabkan "badai sempurna" di musim dingin untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS), jika kasus menyebar ke orang dewasa yang lebih tua maupun lebih rentan.

Kepala petugas medis Inggris merekomendasikan agar anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun perlu ditawari vaksin COVID-19 untuk membantu mengurangi gangguan pada pendidikan. Layanan kesehatan menetapkan target vaksinasi pada anak-anak dilakukan saat liburan paruh waktu sekolah yang dimulai minggu depan. Hingga pekan lalu, ada 28,8 persen anak-anak berusia 12-17 telah menerima vaksin COVID-19 di Inggris.

Simak kelanjutannya di halaman berikutnya.

Peningkatan Kasus Corona Eropa Saat Dunia Melandai

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus COVID-19 di Eropa meningkat selama 3 minggu terakhir. WHO menyerukan agar semua negara di Eropa berhati-hati meski aktivitas kerja, perjalanan dan rekreasi kembali normal.

Dilansir dari CNBC.com, Kamis (21/10/2021), Eropa adalah satu-satunya wilayah di antara enam wilayah negara anggota WHO di mana kasus COVID-19 meningkat. Hal itu disampaikan oleh para peneliti dalam pembaruan epidemiologi WHO yang diterbitkan Selasa (19/10) waktu setempat.

Ada lebih dari 1,3 juta kasus infeksi virus Corona yang dilaporkan di seluruh Eropa selama sepekan yang berakhir Minggu (17/10). Jumlah itu melonjak 7% dari tujuh hari sebelumnya.

"Itu 3 minggu peningkatan progresif," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO, dalam tanya jawab yang disiarkan di saluran media sosial WHO.

"Jadi, sementara kurva global secara keseluruhan terlihat seperti sedang menurun, Eropa telah naik tiga minggu berturut-turut," imbuhnya.

Situasi di Eropa sebagian didorong oleh lonjakan kasus di Ceko, Hongaria, dan Polandia. Ryan mengatakan kasus COVID-19 melonjak 50% selama seminggu terakhir di negara-negara tersebut.

Ryan mengatakan COVID sudah mulai membebani sistem perawatan kesehatan di beberapa negara. Ketersediaan tempat tidur perawatan intensif mulai terbatas. Ryan menyalahkan lonjakan kasus itu, setidaknya sebagian, dipicu pelonggaran pembatasan COVID-19.

"Belahan bumi utara sedang menuju musim dingin, dan kita perlu khawatir tentang peningkatan di seluruh Eropa saat kita memasuki akhir musim gugur," kata Ryan.

"Dan ketika masyarakat mulai terbuka, kami melihat jumlah itu meningkat, dan di sejumlah negara, kami sudah melihat sistem kesehatan mulai mendapat tekanan, kami melihat jumlah tempat tidur ICU yang tersedia menurun," imbuhnya.

Selain varian delta yang sangat menular, para peneliti juga memantau evolusi strain yang bisa lebih berbahaya. Varian itu dikenal sebagai delta plus. Para ahli di Inggris melihat mutasi virus Corona ini pada semakin banyak pasien COVID.

Inggris menjadi salah satu negara Eropa yang mengalami kenaikan kasus harian akibat infeksi virus Corona. Per Selasa (19/10), kasus harian infeksi Corona di negara ini mencapai 43.324 kasus. Juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan tidak ada bukti bahwa delta plus lebih menular daripada varian delta sebelumnya.

Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads