Ketua tim pengacara Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang dilengserkan, mengungkapkan ke publik bahwa dirinya dibungkam oleh junta militer, yang kini berkuasa di Myanmar. Dia menyebut dirinya dilarang berbicara kepada wartawan, diplomat maupun organisasi internasional.
Seperti dilansir AFP, Jumat (15/10/2021), perintah untuk bungkam itu diberikan setelah pengacara Suu Kyi mengungkapkan testimoni jelas dari Presiden Win Myint, yang juga digulingkan junta, soal bagaimana dia menolak tawaran militer untuk mundur demi menyelamatkan dirinya sebelum kudeta terjadi pada 1 Februari lalu.
Suu Kyi tengah diadili atas sejumlah dakwaan, mulai dari penghasutan hingga melanggar pembatasan virus Corona (COVID-19), dan menghadapi ancaman hukuman penjara sangat lama jika terbukti bersalah.
Namun media dilarang menghadiri persidangannya, dan tim kuasa hukum Suu Kyi menjadi sumber informasi penting untuk persidangan itu.
"Iya, mereka menutup mulut saya dengan 144," ungkap pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, dalam postingan Facebook-nya.
Angka 144 merujuk pada pasal 144 pada hukum acara pidana Myanmar, yang biasa digunakan untuk mengeluarkan gag order atau perintah untuk membatasi informasi dan pernyataan ke publik.
(nvc/ita)