Junta Myanmar Tak Izinkan Utusan ASEAN Bertemu Aung San Suu Kyi

Junta Myanmar Tak Izinkan Utusan ASEAN Bertemu Aung San Suu Kyi

Mutia Safira - detikNews
Kamis, 14 Okt 2021 14:23 WIB
Myanmar State Counsellor Aung San Su Kyi attends the Myanmar Ethnics Culture Festival in Yangon on February 1, 2020. (Photo by Sai Aung Main / AFP)
Aung San Suu Kyi (dok. AFP/SAI AUNG MAIN)
Naypyitaw -

Junta militer Myanmar yang kini berkuasa di negara itu menegaskan tidak melarang utusan khusus ASEAN untuk berkunjung, namun tidak akan mengizinkan utusan khusus itu bertemu dengan Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil Myanmar yang kini ditahan karena dia didakwa melakukan kejahatan.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (14/10/2021), penegasan itu disampaikan juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, saat meningkatnya tekanan internasional terhadap junta Myanmar terkait penerapan rencana lima poin perdamaian yang disetujui Jenderal Min Aung Hlaing dengan ASEAN pada April lalu.

Dalam pernyataannya, Zaw Min Tun juga menyebut penundaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam menyetujui Duta Besar junta Myanmar untuk PBB bermotif politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyerukan agar PBB dan negara-negara lainnya juga organisasi-organisasi lainnya 'seharusnya menghindari standar ganda ketika mereka terlibat dalam urusan internasional'.

Myanmar mengalami kelumpuhan politik dan ekonomi sejak kudeta militer terjadi pada 1 Februari, yang memicu amarah dan aksi protes warga sipil. Beberapa warga sipil bahkan membentuk milisi untuk menantang junta militer Myanmar.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya pekan lalu, Utusan Khusus ASEAN, Erywan Yusof, menyebut tidak adanya reaksi junta Myanmar terhadap rencana ASEAN 'sama saja dengan kemunduran' dan beberapa negara anggota melakukan diskusi mendalam terkait rencana mengecualikan Min Aung Hlaing dari KTT ASEAN bulan ini.

Awal pekan ini, Erywan mengatakan bahwa pihaknya sedang berkonsultasi dengan partai-partai di Myanmar, tidak memihak atau mengambil posisi politik dan mengharapkan bisa berkunjung ke negara itu.

Zaw Min Tun dalam pernyataannya menegaskan bahwa sistem peradilan Myanmar yang adil dan independen, akan menangani kasus Suu Kyi sebagaimana mestinya. Ditambahkan juga bahwa kepala kehakiman Myanmar ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya.

(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads