Panas, Azerbaijan Tutup Masjid yang Terkait Pemimpin Tertinggi Iran

Panas, Azerbaijan Tutup Masjid yang Terkait Pemimpin Tertinggi Iran

Mutia Safira - detikNews
Rabu, 06 Okt 2021 11:32 WIB
The sun shines behind the Omar Mosque in Berlins Kreuzberg district just hours before the start of the Muslim holy fasting month of Ramadan on April 23, 2020. (Photo by David GANNON / AFP)
ilustrasi (Foto: AFP/DAVID GANNON)
Jakarta -

Otoritas Azerbaijan telah menutup sebuah masjid karena terkait dengan pemimpin tertinggi Iran. Penutupan ini dilakukan beberapa hari setelah Iran menggelar latihan perang di dekat perbatasan kedua negara, yang memicu protes pemerintah Azerbaijan.

"Masjid dan kantor perwakilan Seyyed Ali Akbar Ojaghnejad, perwakilan pemimpin tertinggi (Ayatollah) Ali Khamenei di Baku, disegel dan ditutup hari ini atas perintah otoritas Republik Azerbaijan," demikian dilaporkan kantor berita Iran, Tasnim seperti dilansir AFP, Rabu (6/10/2021).

Ojaghnejad memegang jabatan itu sejak 1996, menurut situs web kantornya, yang terletak di dalam masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Azerbaijan, Eskhan Zahidov, menyatakan bahwa langkah tersebut diperlukan karena "naiknya kasus COVID-19 di beberapa lokasi di Baku" dan bahwa pengoperasian masjid telah "dihentikan sementara".

Kedutaan Besar Iran di Baku pada Selasa (5/10) malam waktu setempat menyatakan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti masalah tersebut melalui saluran diplomatik.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa sejak pertengahan September, ketegangan antara Iran dan Azerbaijan menunjukkan peningkatan.

Pekan lalu, pasukan darat militer Iran mulai melakukan manuver di dekat 700 kilometer perbatasan kedua negara yang kemudian dikritik oleh Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan.

Simak Video: Pertemuan Armenia-Iran di Tengah Panasnya Hubungan dengan Azerbaijan

[Gambas:Video 20detik]



"Setiap negara dapat melakukan latihan militer apa pun di wilayahnya sendiri. Itu hak kedaulatan mereka. Tapi mengapa sekarang, dan mengapa di perbatasan kami?" ucap Aliyev kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Iran pun menyinggung soal 'kedaulatannya' untuk mengabaikan protes Azerbaijan tersebut.

"Iran tidak akan mentolerir kehadiran rezim Zionis di dekat perbatasan kami", demikian pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, merujuk pada Israel yang merupakan musuh lama Iran.

Israel sendiri merupakan pemasok utama senjata Azerbaijan, yang tahun lalu menjadi pemenang perang enam minggu dengan Armenia terkait sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Leyla Abdullayeva, juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan pada Senin (4/10) mengatakan bahwa pernyataan Iran tidak memiliki dasar. "Kami menolak tuduhan kehadiran pihak ketiga di dekat perbatasan Azerbaijan-Iran, tuduhan semacam itu sama sekali tidak berdasar," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads