Para anggota parlemen dari Partai Republik Amerika Serikat menyerang pemerintahan Presiden Joe Biden atas penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Mereka mengecam penarikan yang kacau itu sebagai tindakan memalukan yang membuat warga Amerika berada di bawah "belas kasihan teroris." Biden pun dianggap telah mendatangkan aib besar bagi rakyat Amerika.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (31/8/2021), kritikan mengalir setelah pejabat-pejabat militer AS mengumumkan bahwa penerbangan evakuasi terakhir telah meninggalkan bandara Kabul pada Senin (30/8) malam waktu setempat, mengakhiri misi 20 tahun yang menjadi perang terpanjang Amerika dan menyerahkan Afghanistan kepada penguasa barunya, Taliban.
"Presiden Biden sedang bersiap untuk meninggalkan warga Amerika di Afghanistan di bawah belas kasihan teroris," tulis anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy di Twitter.
Para pejabat AS mengatakan penerbangan evakuasi dari Kabul telah membawa lebih dari 123.000 orang, banyak dari mereka adalah warga Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban.
Di antara mereka adalah 6.000 orang Amerika, yang menurut kepala Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie adalah "sebagian besar" dari mereka di negara itu.
Tapi "kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan," katanya.
Tidak jelas berapa banyak orang Amerika yang masih berada di negara itu. Sebelum pengumuman penarikan, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa kurang dari 250 orang Amerika yang ingin meninggalkan Afghanistan, masih ada di sana.
Senator Rick Scott dari Florida mengatakan bahwa atas arahan Biden, Amerika Serikat telah "menelantarkan" ratusan warganya.
Simak juga video 'Biden Bakal Kerahkan Kekuatan Penuh Hadapi Badai Ida':
(ita/ita)