Round-Up

Cara Presiden Brasil Bangun Citra Via Blokir Pengkritik di Dunia Maya

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 23:07 WIB
Presiden Brasil (Foto: Getty Images/Andressa Anholete)
Brasilia -

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, memblokir para pengkritiknya di dunia maya. Dia hanya memberi ruang untuk pendukung dan pemujanya di media sosial.

Dilansir dari AFP, Jumat (20/8/2021), Bolsonaro disebut telah melanggar hak kebebasan berbicara dengan memblokir ratusan pengkritiknya di media sosial (medsos).

Tudingan itu disampaikan oleh kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Human Rights Watch (HRW). Mereka melaporkan setidaknya ada 176 akun media sosial yang dianggap kritis terhadap Bolsonaro, sebagian besar di Twitter, telah diblokir.

Akun-akun tersebut termasuk milik jurnalis, anggota parlemen, influencer, warga biasa, dan lainnya. Bolsonaro dianggap sedang berupaya membersihkan kritik yang ditujukan pada dirinya.

"Dia sedang mencoba untuk membersihkan akun media sosialnya dari orang-orang dan institusi yang tidak setuju dengannya dan mengubahnya menjadi ruang di mana hanya aplaus yang diperbolehkan, bagian dari upaya yang lebih luas untuk membungkam atau meminggirkan para kritikus," kata Direktur HRW Brasil, Maria Laura Canineu, dalam sebuah pernyataan.

HRW mengatakan pengadilan banding di Amerika Serikat pernah memutuskan panutan politik Bolsonaro, mantan Presiden Donald Trump, tidak dapat memblokir kritik dari akun Twitter-nya. Menurut pengadilan di AS, hal itu melanggar hak konstitusional warga untuk kebebasan berbicara.

Bolsonaro sendiri membangun citra politiknya lewat media sosial. Dia memiliki sekitar tujuh juta pengikut di Twitter, 14 juta di Facebook dan 18,6 juta di Instagram.

Human Rights Watch mengatakan Bolsonaro juga melanggar hak akses informasi dari mereka yang diblokir. Human Rights Watch sendiri termasuk di antara organisasi-organisasi yang diblokir oleh Bolsonaro.

Selain itu ada pula situs berita online terkemuka UOL, situs investigasi The Intercept Brasil dan kelompok hak asasi lainnya, Amnesty International yang diblokir Bolsonaro.

Menteri Komunikasi Brasil, Fabio Faria, mengatakan hal itu adalah hak presiden untuk memblokir akun orang.

"Akun resmi pemerintah adalah satu hal, tetapi akun pribadi dan individu Jair Bolsonaro adalah hal lain," katanya.

Bolsonaro mengklaim haknya sendiri untuk kebebasan berbicara kerap dilanggar di media sosial. Dia menyebut postingan-nya dihapus dengan alasan menyebarkan berita palsu.




(haf/haf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork