Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa menyatakan kekecewaan besar terhadap keputusan pemerintah mencabut enam aturan darurat semasa pandemi virus Corona (COVID-19) tanpa izinnya.
Seperti dilansir The Star, Kamis (29/7/2021), pernyataan Kerajaan Malaysia juga menyebut Al-Sultan Abdullah kekagetannya bahwa pencabutan aturan darurat tidak dibahas dalam parlemen oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin.
Pengawas Rumah Tangga Istana Negara Malaysia, Datuk Ahmad Fadil Shamdussin, menyebut pasal 150 ayat 2(b) dan pasal 150 ayat (3) pada Konstitusi Federal secara jelas menyatakan bahwa wewenang untuk memberlakukan dan mencabut aturan darurat ada pada Yang di-Pertuan Agong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (29/7/2021):
- Duterte Mengancam: Tak Mau Divaksin, Tak Bisa Keluar Rumah!
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam warga Filipina yang menolak divaksin virus Corona (COVID-19) tidak akan diizinkan pergi keluar rumah. Peringatan ini disampaikan Duterte saat Filipina menghadapi penyebaran Corona varian Delta yang lebih mudah menular.
Seperti dilansir Reuters dan media lokal ABS-CBN News, Kamis (29/7/2021), tidak ada aturan hukum yang mengatur pembatasan semacam itu, namun Duterte menyatakan siap menghadapi gugatan hukum demi menjauhkan orang-orang yang berpotensi menularkan Corona dari jalanan dan tempat umum.
Dalam pernyataannya yang disiarkan televisi setempat pada Rabu (28/7) waktu setempat, Duterte mencetuskan agar para pejabat daerah atau barangay -- wilayah administrasi -- memantau status vaksinasi di area masing-masing dan melarang orang-orang yang tidak divaksin untuk keluar rumah.
- Pernikahan Mewah Anak Petinggi Hizbullah Bikin Marah Warga Lebanon
Pernikahan anak salah satu petinggi Hizbullah di Lebanon memicu kontroversi. Pernikahan ini digelar secara mewah di tengah krisis ekonomi parah yang melanda Lebanon hingga membuat negara ini berada di ambang keruntuhan.
Seperti dilansir Al-Arabiya, Kamis (29/7/2021), kemewahan pesta pernikahan anak perempuan dari mantan anggota parlemen dari Hizbullah, Nawar al-Sahili, memicu kemarahan banyak warga Lebanon. Kecaman keras mengalir dari publik Lebanon via media sosial.
Sebagian besar komentar menyerang Hizbullah yang sejak lama menuntut para pendukungnya untuk 'bertahan', sementara para wakil rakyat menikmati banyak uang dan menghabiskannya untuk partai serta pernikahan.
Para pengguna media sosial menganggap bahwa menghabiskan sejumlah besar uang untuk sebuah pernikahan, seperti yang dilakukan anak Al-Sahili, bertentangan dengan prinsip yang selama ini digaungkan Hizbullah.
- Corona Melonjak Lagi, ICU Rumah Sakit AS Mulai Kewalahan
Rumah sakit di negara-negara bagian Amerika Serikat yang mengalami lonjakan kasus infeksi virus Corona, mulai kewalahan di unit gawat darurat dan unit perawatan intensif (ICU).
Seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (29/7/2021), pejabat kesehatan negara bagian Mississippi telah mengatakan kepada rumah sakit di sana untuk menunda banyak operasi elektif mulai minggu depan dan membentuk komando pusat untuk membantu mencari tempat tidur ICU. Operasi elektif adalah operasi terencana yang tidak harus segera dilakukan karena tidak memiliki indikasi ancaman pada nyawa atau kecacatan.
Hingga Selasa (27/7) waktu setempat, 28 rumah sakit di Mississippi tidak lagi memiliki tempat tidur ICU yang kosong karena banyaknya pasien COVID-19 yang masuk, sementara rumah sakit tersebut juga sudah menangani keadaan darurat sehari-hari seperti stroke dan kecelakaan mobil. Demikian disampaikan Jim Craig, wakil senior untuk Departemen Kesehatan Mississippi dalam briefing dengan wartawan.
- Raja Malaysia Kecewa Aturan Darurat Corona Dicabut Tanpa Izinnya
Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa menyatakan kekecewaan besar terhadap keputusan pemerintah mencabut enam aturan darurat semasa pandemi virus Corona (COVID-19) tanpa izinnya.
Seperti dilansir The Star, Kamis (29/7/2021), pernyataan Kerajaan Malaysia juga menyebut Al-Sultan Abdullah kekagetannya bahwa pencabutan aturan darurat tidak dibahas dalam parlemen oleh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin.
Pengawas Rumah Tangga Istana Negara Malaysia, Datuk Ahmad Fadil Shamdussin, menyebut pasal 150 ayat 2(b) dan pasal 150 ayat (3) pada Konstitusi Federal secara jelas menyatakan bahwa wewenang untuk memberlakukan dan mencabut aturan darurat ada pada Yang di-Pertuan Agong.
"Terkait hal ini, Yang Mulia menyatakan kekecewaan atas pernyataan 26 Juli di parlemen bahwa pemerintah telah mencabut seluruh Aturan Darurat yang diumumkan Raja pada masa darurat, meskipun Yang Mulia belum menyetujui pencabutan itu," ucap Ahmad Fadil dalam pernyataannya.
- Corona Mengamuk, Polisi Sydney Minta Bantuan Militer Terapkan Lockdown
Kepolisian di kota terbesar Australia, Sydney meminta bantuan militer untuk menerapkan lockdown, di saat kasus infeksi virus Corona di Sydney mencapai rekor baru pada Kamis (29/7) ini.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (29/7/2021), Komisaris Polisi Mick Fuller mengatakan kepolisian negara bagian New South Wales telah meminta 300 personel militer Australia untuk dikerahkan guna memperkuat operasional kepolisian.
Kota berpenduduk lima juta orang itu memasuki minggu kelima dari lockdown yang telah diperpanjang hingga akhir Agustus mendatang.