Jurnalis investigasi kriminal yang terkemuka di Belanda, Peter R de Vries, meninggal dunia. Ia tutup usia usai kritis karena ditembak orang tak dikenal pada Selasa (6/7).
"Peter berjuang sampai akhir, tetapi dia telah kalah dalam pertempuran itu," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan kepada penyiar komersial RTL dilansir AFP, Jumat (16/7/2021).
"Dia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya ketika dia meninggal," tambah keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak keluarga menyebut de Vries adalah sosok ayah yang baik dan pemberani. "Peter hidup dengan keberanian keyakinannya," sambung pernyataan pihak keluarga.
Ratusan pelayat berkumpul di lokasi De Vries ditembak, yakni sekitar alun-alun Leidseplein Amsterdam. Banyak di antara para pelayat meletakkan karangan bunga.
"Dia tidak akan pernah mendeskripsikan dirinya sebagai pahlawan. (Padahal) dia adalah salah satu dari orang-orang itu (pahlawan)," kata seorang pelayat bernama Verena Postma.
"Dia selalu mengatakan kita tidak boleh menyerah pada kriminalitas," katanya kepada AFP.
Ucapan belasungkawa mengalir deras untuk de Vries. Salah satunya dari Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen.
"Sangat sedih dengan berita meninggalnya Peter R. de Vries," kata Leyen melalui media sosialnya.
"Orang-orang (jurnalis) investigasi sangat penting bagi demokrasi kita. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi mereka," cuitnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga mengucapkan belasungkawa. "Kematian Peter R. de Vries sangat menyentuh saya," kata Rutte.
"Hampir mustahil untuk dipahami," kata Rutte.
Simak juga Video: Reporter Senior Belanda Ditembak di Amsterdam
Ditembak 5 Kali
Peter R de Vries dilarikan ke rumah sakit lantaran berada dalam kondisi kritis setelah menerima tembakan di pusat kota, Selasa (6/7) 19.30 petang waktu setempat.
Saksi melihat lima tembakan dilepaskan dari jarak dekat ke arah de Vries.
Video menampakkan Peter R de Vries tergolek di tanah dengan luka di kepala. Padahal beberapa menit sebelumnya, dia siaran di acara televisi NOS.
Polisi menangkap tiga orang terkait serangan itu. Dua tersangka ditangkap di dalam mobil di jalan tol Leidshendam, satu lagi ditangkap di Amsterdam.
Siapa Peter R de Vries?
Peter R de Vries adalah jurnalis terkemuka di negaranya yang sering mengungkap kasus-kasus kriminal. Dia sering terlibat dalam investigasi jurnalistik kasus-kasus besar. Pria 64 tahun ini sering tampil di acara televisi setempat.
Dia pernah meliput penculikan Freddy Heineken tahun 1983. Belakangan, tahun 2013, penculik Heineken terbukti mengancam de Vries. Dia juga pernah meliput gang motor Holleeder yang melakukan lima peristiwa pembunuhan.
Dia juga memenangkan Emmy atas karya soal pembunuhan Natalee Holloway, remaja AS yang hilang di pulau Karibia, Aruba, pada 2005.
Peter R de Vries juga menjadi penasihat untuk Nabil B, saksi kasus pembunuhan dan perdagangan narkoba bernama Ridouan Taghi. Kasus ini mengerikan lantaran mantan pengacara Nabil B bernama Derk Wiersum dibunuh di depan rumahnya pada 2019.