Bagai Neraka Gegara Krisis Ekonomi, Lebanon Minta Bantuan Internasional

International Updates

Bagai Neraka Gegara Krisis Ekonomi, Lebanon Minta Bantuan Internasional

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 09 Jul 2021 18:20 WIB
Situasi krisis ekonomi di Lebanon semakin parah hingga membuat negara ini disebut bagai neraka oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.
krisis ekonomi parah bikin Lebanon bagai neraka (Foto: Pool)
Jakarta -

Situasi krisis ekonomi di Lebanon semakin parah hingga membuat negara ini disebut bagai 'neraka' oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menghadapi realita baru di mana keseharian mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil. Lebanon diketahui sangat bergantung pada impor.

Pandemi virus Corona (COVID-19) semakin mempersulit situasi, dengan rumah-rumah sakit di Lebanon yang dulunya menjadi salah satu yang terbaik di kawasan, harus ikut berjuang. Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya, memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (9/7/2021):

ADVERTISEMENT

- Stasiun Kereta Bawah Tanah New York Terendam Banjir Jelang Badai Elsa

Sejumlah stasiun kereta bawah tanah di New York, Amerika Serikat (AS), terendam banjir, dengan ruas jalanan utama terputus menjelang kedatangan badai Elsa. Badai ini bergerak ke kawasan Pantai Timur AS setelah menerjang wilayah Florida dengan membawa angin kencang dan hujan deras.

Seperti dilansir AFP, Jumat (9/7/2021), Badan Prakiraan Cuaca Nasional (NWS) melaporkan bahwa badai yang membawa hujan deras di kota New York dan sekitarnya pada Kamis (8/7) sore waktu setempat telah 'menyebabkan banjir bandang yang luas di tempat-tempat tertentu'.

Para penumpang kereta bawah tanah memposting rekaman video via Twitter yang menunjukkan peron-peron di stasiun 157th Street di sebelah utara Manhattan terendam banjir.

- Lebanon Krisis Ekonomi, Qatar Akan Kirim 70 Ton Makanan Tiap Bulan

Pemerintah Qatar akan memberikan bantuan pangan untuk Angkatan Bersenjata Lebanon di tengah krisis ekonomi parah yang melanda negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/6/2021), Komandan Militer Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, menyerukan kepada kekuatan dunia dalam pertemuan di Prancis bulan lalu untuk membantu tentara Lebanon, yang upahnya merosot drastis setelah mata uang Pound Lebanon kehilangan nilainya hingga 90 persen dan inflasi melonjak.

Laporan kantor berita Qatar, QNA, menyebut bahwa donasi pangan dari Qatar untuk Lebanon itu diumumkan pada Selasa (6/7) waktu setempat saat Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengunjungi Beirut.

QNA tidak memberikan informasi secara detail soal tawaran bantuan pangan itu. Hanya disebutkan bahwa otoritas Qatar akan mengirimkan 70 ton pasokan makanan setiap bulannya kepada tentara Lebanon.

- Studi Terbaru di Chile Nyatakan Vaksin Sinovac Sangat Efektif

Studi efektivitas vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Sinovac Biotech secara real-world yang dilakukan di Chile menunjukkan level perlindungan lebih tinggi.

Seperti dilansir Global Times, Jumat (9/7/2021), laporan akademik terbaru yang dirilis Rabu (7/7) waktu setempat mengungkapkan bahwa data real-world skala besar membuktikan vaksin Sinovac, atau Coronavac, efektif 69,5 persen dalam mencegah kasus Corona bergejala.

Studi efektivitas di Chile juga menunjukkan Coronavac efektif 87,5 persen dalam mencegah rawat inap dan efektif 90,3 persen dalam mencegah perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU), serta efektif 86,3 persen mencegah kematian akibat Corona.

Para pakar menilai hasil studi keseluruhan menunjukkan bahwa Coronavac memiliki efektivitas tinggi melawan penyakit parah, rawat inap di rumah sakit dan kematian. Hasil ini menggarisbawahi potensi vaksin buatan China itu dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi permintaan untuk sistem layanan kesehatan.

- Bagai Neraka, Begini Parahnya Krisis Ekonomi di Lebanon

Situasi krisis ekonomi di Lebanon semakin parah hingga membuat negara ini disebut bagai 'neraka' oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menghadapi realita baru di mana keseharian mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil. Lebanon diketahui sangat bergantung pada impor.

Pandemi virus Corona (COVID-19) semakin mempersulit situasi, dengan rumah-rumah sakit di Lebanon yang dulunya menjadi salah satu yang terbaik di kawasan, harus ikut berjuang. Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya, memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan.

- Tolong! Krisis Ekonomi Memburuk, Lebanon Minta Bantuan Dunia

Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon, Hassan Diab, memperingatkan bahwa negaranya bergerak menuju 'ledakan sosial'. Dia pun meminta bantuan dari komunitas internasional untuk menyelamatkan Lebanon yang berada dalam krisis ekonomi yang semakin mendalam.

Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (9/7/2021), Bank Dunia telah menyebut krisis yang melanda Lebanon sebagai salah satu depresi terburuk dalam sejarah modern. Mata uang negara ini telah kehilangan lebih dari 90 persen nilainya dan lebih dari separuh populasi terjerumus ke dalam kemiskinan.

Kemarahan atas langkanya bahan bakar telah memicu perkelahian di pom bensin setempat. Diab tampaknya berusaha memperingatkan soal prospek terjadinya kerusuhan lebih lanjut.

"Lebanon hanya beberapa hari dari ledakan sosial. Lebanon sedang menghadapi nasib kelam ini sendirian," tutur Diab dalam pidatonya saat menghadapi pertemuan dengan para Duta Besar dan perwakilan misi diplomatik berbagai negara di Beirut.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads