Operasi pemusnahan pasokan kembang api rakitan ilegal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), berujung ledakan yang merusak sejumlah mobil dan memecahkan kaca jendela rumah-rumah sekitarnya. Bahkan sekitar 17 orang, termasuk beberapa polisi, mengalami luka-luka akibat ledakan itu.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (1/7/2021), insiden terjadi saat tim penjinak bom dari kepolisian setempat berupaya memusnahkan kembang api level komersial seberat 1,5 ton hingga 2,5 ton yang ditemukan di teras sebuah rumah, usai polisi mendapat informasi pada Rabu (30/6) malam waktu setempat.
Kembang api ilegal itu diletakkan di dalam kardus dan ditumpuk hingga setinggi 2,5 meter hingga 3 meter. Seorang warga bernama Arturo Cejas (27) ditangkap terkait temuan kembali api ilegal itu.
Tim penjinak bom dipanggil ke lokasi karena jumlah kembang api tergolong sangat besar sehingga memberikan 'bahaya segera dan nyata' bagi masyarakat sekitar. Tiga truk boks untuk memindahkan kembang api itu ke tempat aman.
Polisi juga mengerahkan sebuah kontainer besi penahan ledakan karena ditemukan 'peledak rakitan' yang dinilai terlalu berbahaya untuk dipindahkan. Disebutkan bahwa ada sekitar 40 buah peledak rakitan yang berukuran sebesar kaleng minuman soda dan dilengkapi sumbu. Terdapat juga 200 perangkat serupa namun dengan ukuran lebih kecil.
Kontainer itu memiliki bilik besi khusus yang dirancang untuk meledakkan bahan peledak secara aman. Operasi pemusnahan semacam ini seharusnya berlangsung aman dan kontainer besi yang digunakan seharusnya mampu menahan ledakan.
Kepala kepolisian setempat, Michel Moore, menuturkan bahwa kurang dari 4,5 kilogram material peledak ditempatkan di dalam kontainer itu -- jauh di bawah batasan aman.
"Kontainer itu seharusnya mampu memusnahkan material tersebut," ucapnya, namun yang terjadi justru 'kegagalan total, bencana, dari kontainer penahan itu'.
(nvc/ita)