Israel Minta Hamas Tak Langgar Gencatan Senjata, AS Kucurkan Rp 1 T untuk Gaza

International Updates

Israel Minta Hamas Tak Langgar Gencatan Senjata, AS Kucurkan Rp 1 T untuk Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 26 Mei 2021 17:55 WIB
Jakarta -

Israel memperingatkan Hamas untuk tidak melanggar gencatan senjata yang disepakati pekan lalu, setelah pertempuran selama 11 hari. Amerika Serikat (AS) berjanji mengucurkan US$ 75 juta (Rp 1 triliun) untuk membangun kembali Gaza usai digempur Israel.

Peringatan untuk Hamas itu dilontarkan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, usai bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, yang sedang berkunjung ke Timur Tengah untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza.

Sementara otoritas AS juga menjanjikan bahwa bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza tidak akan menguntungkan Hamas, kelompok militan yang menguasai wilayah tersebut. Oleh AS, Hamas dianggap sebagai 'organisasi teroris'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, Rabu (26/5/2021):

- PM Israel Peringatkan Hamas Agak Tak Langgar Gencatan Senjata

ADVERTISEMENT

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan peringatan agar Hamas tidak melanggar gencatan senjata yang disepakati pekan lalu. Netanyahu menyatakan Israel akan memberikan respons 'sangat kuat' jika Hamas melanggar gencatan senjata itu.

Seperti dilansir AFP dan Sky News, Rabu (26/5/2021), peringatan itu disampaikan Netanyahu usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, yang sedang berkunjung ke Timur Tengah untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza.

Netanyahu berterima kasih kepada AS atas dukungan teguh terhadap 'hak Israel mempertahankan diri' selama pertempuran pecah dengan Hamas selama 11 hari pada awal Mei lalu. Gencatan senjata disepakati Israel dan Hamas, dengan mediasi Mesir yang berkoordinasi dengan AS, pekan lalu.

- AS Janjikan Rp 1 T untuk Bangun Kembali Gaza, Pastikan Hamas Tak Diuntungkan

Amerika Serikat (AS) menjanjikan US$ 75 juta (Rp 1 triliun) sebagai bantuan pembangunan dan ekonomi untuk warga Palestina di Gaza setelah digempur Israel selama 11 hari. AS juga menegaskan bahwa pihaknya berupaya agar Hamas, yang menguasai Gaza, tidak mendapatkan keuntungan apapun dari bantuan itu.

Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (26/5/2021), hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam konferensi pers gabungan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, usai pertempuran di Ramallah, Tepi Barat, pada Selasa (25/5) waktu setempat.

Disebutkan Blinken bahwa AS juga menjanjikan US$ 5,5 juta (Rp 78,7 miliar) sebagai 'bantuan bencana darurat' untuk Gaza dan sekitar US$ 32 juta (Rp 458 miliar) untuk organisasi Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

- Negara-negara Muslim Dorong PBB Selidiki Kejahatan dalam Konflik Gaza

Negara-negara Muslim mendorong Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menyelidiki dugaan kejahatan selama pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas yang menguasai Gaza.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (26/5/2021), Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB akan menggelar rapat khusus soal konflik Israel-Hamas pada Kamis (27/5) waktu setempat, atas permintaan Pakistan sebagai koordinator Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan atas permintaan Palestina.

Negara-negara tersebut menyerahkan draf resolusi pada Selasa (25/5) malam, yang isinya mencetuskan pembentukan komisi internasional independen untuk menyelidiki seluruh pelanggaran HAM di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan di wilayah Israel, sejak 13 April.

- Alasan Arab Saudi Batasi Pengeras Suara Masjid untuk Azan-Iqomah

Pembatasan yang diberlakukan otoritas Arab Saudi terhadap penggunaan pengeras suara eksternal masjid didasarkan pada sejumlah alasan. Salah satunya agar tidak mengganggu orang sakit dan lanjut usia (lansia) yang tinggal di sekitar masjid.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (26/5/2021), pembatasan itu disampaikan dalam surat edaran yang dirilis oleh Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan, Sheikh Dr Abullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh, pada Minggu (23/5) waktu setempat.

Surat edaran itu dirilis untuk semua cabang kementerian yang ada di seluruh wilayah Saudi. Isi surat edaran itu menginstruksikan para pengurus masjid untuk membatasi penggunaan pengeras suara eksternal hanya untuk panggilan Azan dan Isqomah.

Surat edaran ini dirilis setelah pihak kementerian mendapati bahwa pengeras suara eksternal masjid juga digunakan selama salat berlangsung. Hal ini, menurut surat edaran itu, mengganggu para pasien yang sakit, orang-orang lansia dan anak-anak yang tinggal di sekitar masjid.

- Biden dan Putin Akan Bertatap Muka di Jenewa 16 Juni

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan menggelar pertemuan langsung di Jenewa, Swiss, bulan depan. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara keduanya sejak Biden menjabat Presiden AS pada awal tahun ini.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (26/5/2021), pertemuan Biden dan Putin ini digelar di tengah perselisihan tajam soal campur tangan pemilu, serangan siber, hak asasi manusia (HAM) dan soal Ukraina.

Pertemuan keduanya akan digelar di Jenewa pada 16 Juni mendatang. Selain menjadi kantor banyak badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Jenewa juga menjadi lokasi bersejarah pertemuan tahun 1985 antara pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev dan Presiden AS saat itu, Ronald Reagan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads