Belum ada komentar langsung dari Kedubes Myanmar di Tokyo soal hal ini.
Otoritas Jepang sebelumnya mengkritik kudeta militer di Myanmar dan menyerukan pemulihan demokrasi di negara tersebut, namun menghadapi tekanan untuk menunjukkan posisi lebih kuat terhadap krisis ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini Jepang diketahui memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Myanmar dan menjalani hubungan dengan militer sejak lama. Pekan lalu, seorang jurnalis Jepang yang ditangkap saat meliput unjuk rasa antikudeta telah dibebaskan atas alasan diplomatik dan dipulangkan ke Jepang.
Sebagai pemberi bantuan kemanusiaan terbesar untuk Myanmar, Jepang mengumumkan pada Maret lalu soal penangguhan bantuan baru menanggapi kudeta. Namun negara ini tidak menjatuhkan sanksi seperti yang dilakukan beberapa negara lainnya kepada militer dan komandan kepolisian Myanmar.
(nvc/ita)