Alasan Israel Serang Palestina hingga Jadi Kecaman Dunia

Tim detikcom - detikNews
Senin, 17 Mei 2021 15:56 WIB
Serangan Israel ke Gaza terus terjadi hingga kini (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Gejolak konflik di kawasan Timur Tengah kerap jadi sorotan dunia internasional. Belakangan masyarakat mempertanyakan alasan Israel serang Palestina satu minggu terakhir yang merenggut nyawa dari kedua belah pihak.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, sejak konflik pecah pada Senin pekan lalu (10/05), setidaknya 188 warga terbunuh di Gaza, di antaranya mencakup 55 anak-anak dan 33 perempuan, serta 1.230 orang luka. Sementara itu, menurut pejabat setempat, dari pihak Israel ada 10 orang termasuk dua anak-anak meninggal dunia akibat serangan roket Hamas di Israel.

Lantas apa yang jadi alasan Israel serang Palestina? berikut rangkuman detikcom, Senin (17/5/2021) yang dilansir dari berbagai sumber.

Sengketa Tanah di Sheikh Jarrah

Menjawab alasan Israel serang Palestina, diketahui bermula dari permasalahan sengketa tanah antara pemukim Palestina dan Yahudi di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Usai putusan pengadilan distrik Yerusalem pada awal 2021 lalu, sekitar 30 warga Palestina yang mendiami wilayah sengketa itu marah lantaran putusan disebut menguntungkan pihak Yahudi.

"Pendaftaran tanah atas nama asosiasi permukiman terjadi melalui penipuan, berkolusi dengan komisioner properti publik dan pihak pencatat tanah Israel," ucap pengacara keluarga Palestina kepada AFP.

Protes Digaungkan di Sekitar Masjid Al-Aqsa

Alasan Israel serang Palestina kemudian dijelaskan usai puluhan ribu warga Palestina yang tak setuju dengan putusan pengadilan Yerusalem melakukan protes dengan memadati perbukitan sekitar masjid Al-Aqsa usai ibadah salat Jumat. Selepas buka puasa, bentrokan tiba-tiba terjadi di Masjid Al-Aqsa antara polisi Israel dan warga Palestina.

Polisi Israel menggunakan peluru karet dan granat kejut saat berhadapan dengan warga Palestina yang melemparkan batu.

Di dekat Sheikh Jarrah, yakni Sekitar Gerbang Damaskud, Kota Tua, bentrokan kecil juga terjadi. Polisi Israel menggunakan meriam air untuk membubarkan ratusan demonstran yang berkumpul di dekat rumah-rumah keluarga Palestina yang berpotensi digusur.

Peringatan Hamas Picu Rentetan Serangan hingga Kini

Alasan Israel serang Palestina juga terjadi usai Hamas peringatkan Israel untuk menarik seluruh tentaranya dan polisinya dari kompleks Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem yang menjadi lokasi sengketa tanah antara warga Palestina dan pemukim Yahudi pada Senin (10/5). Pukul 18.00 waktu setempat, batas waktu Hamas berakhir sehingga pihaknya melancarkan serangan ke Israel.

"Rentetan roket ditembakkan ke arah musuh di Yerusalem yang diduduki untuk merespons kejahatan dan agresinya terhadap kota suci dan penindasan warganya di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa," ucap juru bicara sayap militer Hamas di Gaza, Brigade Al-Qassam, seperti dilansir Arab News.

"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: Jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda melakukan eskalasi, kami akan melakukan eskalasi," imbuhnya.

Panglima Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif, sebelumnya memperingatkan bahwa perlawanan 'tidak akan berdiam diri' dan bahwa Israel akan 'membayar mahal' jika melanjutkan tindakannya terhadap warga Palestina.

Israel Balas Serangan

Serangan lebih dari 100 roket dari Hamas dan militan lainnya menjadi alasan Israel serang Palestina hingga kini. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa Hamas telah melewati 'garis merah' dengan mengarahkan roket-roketnya ke Yerusalem. Dia menegaskan bahwa Israel akan 'merespons dengan kekuatan'.

"Kita tidak akan mentoleransi serangan-serangan ke wilayah kita, ibu kota kita, warga kita dan tentara kita. Pihak yang menyerang kita akan membayar mahal," tegas Netanyahu yang menggelar rapat dengan jajaran petinggi militer Israel dan dinas keamanan Shin Bet.

"Kita telah memulai, dan saya ulangi, telah mulai untuk menyerang target-target militer di Gaza," cetus juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus. "Kita sudah mempersiapkan berbagai skenario, termasuk skenario intensitas tinggi... Hamas akan mendapatkan pesannya," imbuhnya.

Simak Video: Serangan Udara Israel Coba Bungkam Suara Media Internasional






(izt/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork