Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Jalin Hubungan Baik, Iran Menyambut

Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Jalin Hubungan Baik, Iran Menyambut

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 14:08 WIB
Arab Saudi - Iran: Putra Mahkota Mohammed bin Salman ingin hubungan baik Saudi dengan musuh bebuyutan Iran, apa sebabnya?
Iran menyambut baik nada damai dari Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (dok. BBC World)
Teheran -

Iran menanggapi pernyataan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang sebelumnya mengaku ingin hubungan baik terjalin dengan Iran. Otoritas Iran menyambut baik nada damai dari Saudi.

Seperti dilansir AFP, Jumat (30/4/2021), nadai damai Saudi itu dinilai bisa membuka jalan untuk era baru kerja sama antara kedua negara yang sejak lama saling bermusuhan ini.

"(Iran) Telah menjadi pelopor menuju kerja sama kawasan dan menyambut baik perubahan nada dari Arab Saudi," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan bernada damai itu disampaikan MBS dalam wawancara televisi pada Selasa (27/4) waktu setempat. Dalam wawancara itu, MBS yang merupakan pemimpin de-facto Saudi menyatakan ingin 'hubungan baik dan spesial' dengan Iran.

Dalam tanggapannya, Khatibzadeh balik mencetuskan bahwa kedua negara bisa memasuki 'babak baru' untuk interaksi maupun kerja sama.

ADVERTISEMENT

"Dengan mengadopsi sikap konstruktif... kedua negara... bisa memasuki babak baru untuk interaksi dan kerja sama untuk mencapai perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan, dengan mengatasi perbedaan," sebut Khatibzadeh dalam pernyataannya.

Saudi dan Iran yang terlibat persaingan sengit untuk dominasi kawasan, telah memutuskan hubungan satu sama lain tahun 2016 setelah demonstran Iran menyerang misi diplomatik Saudi menyusul eksekusi mati seorang ulama Syiah oleh otoritas Saudi.

Tonton juga Video: Arab Saudi Tawarkan Perdamaian ke Houthi

[Gambas:Video 20detik]



Kedua negara yang bertetangga ini juga diketahui selalu mendukung pihak yang bertentangan dalam sejumlah konflik kawasan, mulai dari Suriah hingga Yaman. Dalam konflik Yaman, Iran mendukung pemberontak Houthi dan Saudi mendukung pemerintahan Yaman yang dilengserkan Houthi.

MBS sebelumnya mengecam Iran dan menuduh negara itu mengobarkan ketidakamanan di kawasan Timur Tengah.

Pernyataan bernada damai dari MBS ini disampaikan setelah sejumlah sumber menyebut kedua negara menggelar pembicaraan rahasia di Baghdad, Irak. Menurut sejumlah sumber, pembicaraan rahasia antara Saudi dan Iran di Baghdad difasilitasi oleh Perdana Menteri (PM) Irak, Mustafa al-Khademi. Pembicaraan itu dirahasiakan hingga media Financial Times melaporkannya dalam salah satu artikelnya bahwa itu digelar pada 9 April lalu.

Seorang pejabat pemerintahan Irak, yang enggan disebut identitasnya, mengonfirmasi kepada AFP bahwa pembicaraan di Baghdad itu memang terjadi. Sedangkan seorang diplomat negara Barat mengakui mendapat 'pengarahan' soal upaya 'menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan'.

Sementara itu, otoritas Saudi secara resmi membantah adanya pembicaraan rahasia tersebut. Iran sendiri tidak mengomentarinya dan hanya menyatakan pihaknya 'selalu menyambut baik' dialog dengan Saudi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads