Bantuan medis dikirimkan sejumlah negara mulai dari Amerika Serikat (AS) hingga Inggris ke India yang tengah menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19). Seorang warga lanjut usia (lansia) keturunan Asia di New York, AS, menjadi korban penyerangan brutal.
Lonjakan kasus Corona membuat banyak rumah sakit di India kekurangan tempat tidur untuk pasien, pasokan oksigen dan obat-obatan. Bantuan media mencakup material untuk membuat vaksin, perlengkapan terapi, tes Corona, hingga ventilator dikirimkan AS, Inggris dan Jerman untuk membantu otoritas India.
Sementara itu, rekaman CCTV yang dirilis Kepolisian New York menunjukkan seorang warga lansia keturunan Asia didorong hingga tersungkur dan ditendang serta diinjak berulang kali pada bagian kepalanya oleh seorang pelaku tak dikenal. Insiden ini terjadi saat marak serangan anti-Asia di berbagai wilayah AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (26/4/2021):
- Corona di India Menggila, AS hingga Inggris Kirim Bantuan Medis
Amerika Serikat (AS), Inggris dan Jerman akan mengirimkan pasokan bantuan medis kepada India yang tengah berjuang menghadapi lonjakan drastis kasus virus Corona (COVID-19).
India kembali mencetak rekor dengan melaporkan 349.691 kasus Corona dalam sehari pada Minggu (25/4) waktu setempat, dengan 2.767 kematian. Banyak rumah sakit di India yang kekurangan tempat tidur untuk pasien, pasokan oksigen dan obat-obatan.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/4/2021), Presiden Joe Biden menyatakan AS 'bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan'. Gedung Putih menyatakan AS akan 'segera' menyalurkan berbagai pasokan, mulai dari material untuk membuat vaksin, hingga perlengkapan terapi, tes Corona, ventilator dan alat pelindung diri (APD), ke wilayah India.
- Lansia Keturunan Asia Diserang di AS, Kepalanya Diinjak-injak
Tindak kekerasan anti-Asia kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Seorang pria lanjut usia (lansia) keturunan Asia diserang oleh seorang pria tak dikenal yang berulang kali menendang dan menginjak kepalanya di East Harlem, New York.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (26/4/2021), Departemen Kepolisian New York (NYPD) menyebut korban yang berusia 61 tahun sedang mengumpulkan kaleng bekas saat tiba-tiba diserang dari belakang. Korban didorong hingga tersungkur dan ditendang kepalanya berulang kali.
Serangan brutal ini terjadi pada Jumat (23/4) lalu, sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Harlem untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. NYPD menyatakan korban kini dalam kondisi kritis namun stabil.
- Pria Spanyol Positif Corona Ngotot Kerja, 22 Orang Tertular
Seorang pria di Spanyol didakwa melakukan tindak pidana setelah menularkan virus Corona (COVID-19) terhadap 22 orang lainnya. Pria ini mengalami gejala-gejala Corona namun bersikeras tetap masuk kerja, bahkan sengaja batuk-batuk tanpa masker di hadapan rekan-rekan kerjanya.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin (26/4/2021), pria berusia 40 tahun yang tidak disebut identitasnya ini, telah dijerat dakwaan secara sengaja memicu cedera pada orang lain terkait perilaku sembrono yang membuat 22 orang lainnya tertular Corona dari dirinya.
Kepolisian Spanyol mulai menyelidiki kasus ini setelah mendapati kemunculan wabah Corona di sebuah perusahaan di Pulau Mallorca, Spanyol.
- Turki Marah ke AS Usai Biden Akui Genosida Armenia
Otoritas Turki marah dan menolak keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, untuk secara resmi mengakui genosida Armenia di bawah Kekaisaran Ottoman pada era Perang Dunia I silam. Turki menuduh AS berupaya menulis ulang sejarah.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/4/2021), otoritas Turki memprotes keputusan AS untuk memihak Armenia, Prancis, Jerman, Rusia dan berbagai negara soal interpretasi mereka soal peristiwa mengerikan yang terjadi selama Perang Dunia I silam.
"Kata-kata tidak bisa mengubah atau menulis ulang sejarah," cetus Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam pernyataan via Twitter, beberapa saat usai Biden mengumumkan keputusannya itu.
- Rekor Baru India dalam 24 Jam: 352.991 Kasus Corona, 2.812 Kematian
India kembali mencetak rekor dunia untuk jumlah kasus harian virus Corona (COVID-19) tertinggi selama lima hari berturut-turut. Data terbaru menyebut lebih dari 352 ribu kasus Corona terdeteksi di India dalam 24 jam terakhir, dengan lebih dari 2.800 kematian juga tercatat dalam sehari.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/4/2021), otoritas India melaporkan 352.991 kasus Corona tercatat dalam sehari terakhir di wilayahnya. Angka ini menggeser rekor sebelumnya pada Minggu (25/4) waktu setempat, saat negara ini mencatat 349.691 kasus Corona dalam sehari.
Diketahui bahwa India melaporkan lebih dari 300 ribu kasus Corona setiap harinya sejak Kamis (22/4) lalu. Data penghitungan yang dikumpulkan AFP menyebutkan bahwa lebih dari 2 juta kasus Corona terdeteksi di India dalam sepekan terakhir. Angka itu melonjak 58 persen dibandingkan sepekan sebelumnya.