Malawi Hancurkan Vaksin AstraZeneca yang Kedaluwarsa

Malawi Hancurkan Vaksin AstraZeneca yang Kedaluwarsa

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 15 Apr 2021 13:24 WIB
A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty)
ilustrasi (Foto: AP/Oded Balilty)
Jakarta -

Malawi akan menghancurkan lebih dari 16.000 vaksin virus Corona yang kedaluwarsa. Vaksin tersebut disumbangkan ke negara miskin itu oleh Uni Afrika tiga minggu sebelum tanggal penggunaannya berakhir.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/4/2021), negara Afrika bagian selatan itu menerima 102.000 dosis vaksin Oxford/AstraZeneca bulan lalu, tetapi 16.400 dosis di antaranya tidak diberikan sebelum kedaluwarsa.

"Kami sekarang akan menghancurkan dan membuangnya," kata Menteri Kesehatan Malawi Charles Mwansambo kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malawi meluncurkan kampanye inokulasi pada bulan Maret lalu dengan tujuan mengimunisasi 11 juta orang, atau 60 persen dari populasi pada akhir tahun ini.

Kurang dari setengah dari 530.000 dosis yang disumbangkan oleh fasilitas berbagi vaksin Covax, Uni Afrika dan pemerintah India telah diberikan.

ADVERTISEMENT

Peluncuran yang lambat sebagian disebabkan karena penggunaan yang rendah akibat keraguan akan vaksin.

"Saya tak mau buru-buru karena ada banyak cerita aneh," kata Chipiliro Chilinjala (30) saat makan siang di sebuah restoran di ibu kota Lilongwe.

"Saya akan menunggu untuk melihat apakah orang yang mendapat vaksinasi awal akan bereaksi, sebelum saya mendapatkan vaksinasi saya," imbuhnya.

Simak juga 'Nasib Vaksin AstraZeneca: Disetop Permanen Denmark, Ditolak Venezuela':

[Gambas:Video 20detik]



Peluncuran vaksinasi sangat lambat di Afrika - wilayah yang paling tidak terpengaruh oleh pandemi - di mana hanya sekitar dua persen dari jumlah total suntikan vaksin di dunia yang telah diberikan hingga saat ini.

Ketertinggalan tersebut disebabkan oleh pasokan yang tidak memadai, kurangnya pembiayaan dan masalah logistik.

"Program vaksinasi kami sedang berjuang untuk memulai," kata ahli imunologi Malawi Gama Bandawe, menyarankan negara tersebut dapat menggunakan vaksin yang kedaluwarsa.

Kasus infeksi virus Corona melonjak di Malawi awal tahun ini setelah berbulan-bulan tingkat infeksi yang relatif rendah.

Hingga saat ini, negara tersebut telah mencatat lebih dari 33.800 kasus infeksi Corona, di mana setidaknya 1.133 di antaranya berakibat kematian.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads