Militer Myanmar Bentrok dengan Etnis Bersenjata Kachin, 3 Warga Sipil Tewas

Militer Myanmar Bentrok dengan Etnis Bersenjata Kachin, 3 Warga Sipil Tewas

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 13 Apr 2021 13:24 WIB
Sabtu (27/3) lalu, merupakan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar. Parade besar-besaran digelar. Namun, dibalik itu semua 114 nyawa melayang di hari yang sama.
Ilustrasi militer Myanmar (Foto: AP Photo/Associated Press)

Penduduk desa setempat telah meminta kedua belah pihak untuk menghindari rumah mereka.

"Kami tidak punya tempat untuk lari. Ada ruang terbuka di luar desa. Kami hanya bisa bersembunyi di tempat perlindungan bom saat mereka menyerang. Jika bom langsung menghantam tempat perlindungan, kita akan mati. Ini adalah takdir kita. Para pejuang berada di atas sampai sore ini. Kami berharap mereka menghindari sasaran sipil," kata salah seorang penduduk desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dua tahun tanpa kekerasan, militer Myanmar dan KIA kembali bentrok di negara bagian Kachin pada Minggu (11/4) waktu setempat.

Kedua belah pihak sedang dalam proses merundingkan gencatan senjata sebelum kudeta 1 Februari. Kelompok bersenjata Kachin meminta Komando Utara pada militer Myanmar untuk tidak membahayakan pengunjuk rasa Kachin yang menentang junta militer.

ADVERTISEMENT

Ketegangan meningkat setelah dua warga sipil ditembak mati dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa anti-rezim di ibu kota Kachin, Myitkyina, pada 8 Maret lalu.

Tiga hari setelah insiden Myitkyina, KIA menggerebek pos militer di pusat penambangan batu giok, Hpakant, dan sejak itu melakukan serangkaian serangan terhadap pos polisi dan militer di kota-kota Waingmaw, Bhamo, Namtu, Hpakant, Mogaung dan Shwegu.

Sementara itu, militer juga menyerang kamp KIA dengan peluru artileri dan mengebom batalion KIA pada 29 Maret lalu.


(izt/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads