Pelaku Serangan Gedung Capitol AS Berumur 25 Tahun, Biden Berduka

International Updates

Pelaku Serangan Gedung Capitol AS Berumur 25 Tahun, Biden Berduka

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 18:50 WIB
Penyerangan terhadap dua petugas kepolisian terjadi di dekat Gedung Capitol Amerika Serikat. Begini suasana pasca penyerangan tersebut.
penanganan usai penyerangan di gedung Capitol AS (Foto: AP/Patrick Semansky)
Jakarta -

Seorang pengendara mobil menabrakkan kendaraannya ke polisi di gedung Capitol Amerika Serikat pada Jumat (2/4) waktu setempat dan menghunuskan pisau, menewaskan seorang polisi.

Seperti dilansir media BBC, Sabtu (3/4/2021), dua sumber penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan insiden ini, mengatakan bahwa pelaku penyerangan gedung Capitol tersebut adalah Noah Green, pria kulit hitam berusia 25 tahun asal Indiana.

Kedua sumber itu mengatakan bahwa tidak ada informasi sebelumnya tentang dia yang ditemukan di database polisi. Tidak disebutkan lebih detail mengenai pria tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (3/4/2021):

ADVERTISEMENT

- Kisah Pilu Wanita Kehilangan Suami-2 Anak dalam Kecelakaan Kereta Taiwan

Kecelakaan kereta api di Taiwan menewaskan setidaknya 50 orang dan melukai lebih dari 170 orang. Kecelakaan pada hari Jumat (2/4) ini merupakan kecelakaan kereta api terburuk di Taiwan dalam puluhan tahun.

Kecelakaan ini disebabkan oleh tabrakan dengan sebuah truk yang tergelincir ke rel saat kereta memasuki terowongan sempit di dekat kota pesisir timur Hualien. Kereta tersebut, berangkat dari ibu kota Taipei ke Taitung, penuh dengan orang-orang yang bepergian untuk merayakan festival bersih-bersih makam (Qingming).

Kisah-kisah memilukan dialami sejumlah penumpang yang selamat dalam tragedi ini. Salah satunya, Chung Hui-mei yang merupakan satu-satunya yang selamat dari keluarganya yang beranggotakan empat orang.

Saat kejadian, karena keretanya sangat penuh, wanita itu mendapatkan tempat duduk jauh dari keluarganya. Dia tidak berada di samping suami dan kedua anaknya pada saat kecelakaan terjadi.

- Pertumpahan Darah Terus Terjadi, 5 Demonstran Myanmar Ditembak Mati

Pertumpahan darah terus terjadi di Myanmar. Pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan ke arah para demonstran antikudeta pada Sabtu (3/4) ini. Media-media lokal melaporkan, lima orang tewas akibat tembakan tersebut.

Aksi demo terus digelar warga seiring militer memperkuat upayanya untuk mengakhiri pembangkangan sipil dengan surat perintah penangkapan untuk kritik online dan pemblokiran internet.

Terlepas dari pembunuhan lebih dari 550 orang oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari, pengunjuk rasa tetap turun ke jalan-jalan setiap hari. Aksi demo ini seringkali dalam kelompok-kelompok kecil di kota-kota kecil, untuk menyuarakan penentangan terhadap penerapan kembali kekuasaan militer.

Menurut media Myanmar Now seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (3/4/2021), pasukan keamanan di pusat kota Monywa menembaki kerumunan yang menewaskan tiga orang. Sementara seorang pria ditembak dan tewas di pusat kota lain, Bago, dan satu orang tewas ditembak di kota Thaton, demikian dilaporkan Bago Weekly Journal.

- Pembekuan Darah, 7 Orang Meninggal di Inggris Usai Divaksin AstraZeneca

Tujuh orang telah meninggal di Inggris karena pembekuan darah yang tidak biasa setelah mendapatkan vaksin Oxford-AstraZeneca.

Kematian tujuh orang tersebut dikonfirmasi oleh regulator obat Inggris, MHRA kepada BBC.

Seperti dilansir BBC, Sabtu (3/4/2021), secara total, 30 orang dari 18 juta orang yang telah divaksinasi hingga 24 Maret mengalami pembekuan darah ini. Masih belum jelas apakah itu hanya kebetulan atau efek samping nyata dari vaksin tersebut.

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) mengatakan bahwa manfaat terus melebihi risiko apa pun. Namun, kekhawatiran telah menyebabkan negara-negara lain termasuk Jerman, Prancis, Belanda dan Kanada membatasi penggunaan vaksin hanya untuk orang tua.

- Serangan di Gedung Capitol, Biden Berduka-Perintahkan Bendera Setengah Tiang

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan istrinya, Jill Biden berduka atas meninggalnya seorang polisi karena diserang seorang pria di gedung Capitol pada Jumat (2/4) waktu setempat. Serangan itu juga membuat seorang polisi lainnya terluka dan kini dirawat di rumah sakit.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (3/4/2021), Biden menyampaikan kesedihan atas serangan itu.

"Jill dan saya bersedih mengetahui serangan brutal pada pos pemeriksaan keamanan di area Capitol AS, yang menewaskan polisi Capitol William Evans dan membuat petugas lainnya berjuang untuk hidup," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

- Pelaku Penyerangan Gedung Capitol Bernama Noah Green, Usia 25 Tahun

Seorang pengendara mobil menabrakkan kendaraannya ke polisi di gedung Capitol Amerika Serikat pada Jumat (2/4) waktu setempat dan menghunuskan pisau, menewaskan seorang polisi.

Seperti dilansir media BBC, Sabtu (3/4/2021), dua sumber penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan insiden ini, mengatakan bahwa pelaku penyerangan gedung Capitol tersebut adalah Noah Green, pria kulit hitam berusia 25 tahun asal Indiana.

Kedua sumber itu mengatakan bahwa tidak ada informasi sebelumnya tentang dia yang ditemukan di database polisi. Tidak disebutkan lebih detail mengenai pria tersebut. Belum diketahui mengenai motif penyerangan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads