Pembekuan Darah, 7 Orang Meninggal di Inggris Usai Divaksin AstraZeneca

Pembekuan Darah, 7 Orang Meninggal di Inggris Usai Divaksin AstraZeneca

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 16:03 WIB
ROME, ITALY - MARCH 05: A healthcare worker of the Italian Army prepares doses of the AstraZeneca COVID-19 vaccine, as part of COVID-19 vaccinations plan for the military personnel, on March 5, 2021 in Rome, Italy. The Italian government blocked the shipment of 250,000 doses of the Oxford/AstraZeneca vaccine developed by the Anglo-Swedish group and produced in a factory near Rome. This is the first time that a European country has applied new rules to control vaccine exports, adopted in January. (Photo by Antonio Masiello/Getty Images)
ilustrasi (Foto: Getty Images/Antonio Masiello)
Jakarta -

Tujuh orang telah meninggal di Inggris karena pembekuan darah yang tidak biasa setelah mendapatkan vaksin Oxford-AstraZeneca.

Kematian tujuh orang tersebut dikonfirmasi oleh regulator obat Inggris, MHRA kepada BBC.

Seperti dilansir BBC, Sabtu (3/4/2021), secara total, 30 orang dari 18 juta orang yang telah divaksinasi hingga 24 Maret mengalami pembekuan darah ini. Masih belum jelas apakah itu hanya kebetulan atau efek samping nyata dari vaksin tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) mengatakan bahwa manfaat terus melebihi risiko apa pun. Namun, kekhawatiran telah menyebabkan negara-negara lain termasuk Jerman, Prancis, Belanda dan Kanada membatasi penggunaan vaksin hanya untuk orang tua.

Data yang dirilis MHRA pada Jumat (2/4) waktu setempat menunjukkan 22 kasus trombosis sinus vena serebral (CVST) yang merupakan salah satu jenis pembekuan darah di otak.

ADVERTISEMENT

Ini disertai dengan rendahnya tingkat trombosit, yang membantu pembentukan pembekuan darah, di dalam tubuh. MHRA juga menemukan masalah pembekuan lainnya di samping tingkat trombosit yang rendah pada delapan orang.

Sekarang MHRA telah mengkonfirmasi, melalui email ke BBC, bahwa "sayangnya tujuh orang telah meninggal".

Dr June Raine, kepala eksekutif MHRA, mengatakan: "Manfaatnya ... dalam mencegah infeksi COVID-19 dan komplikasinya terus lebih besar daripada risikonya dan masyarakat harus terus mendapatkan vaksin mereka ketika diundang untuk melakukannya."

Simak juga 'London Laporkan Nol Kasus Kematian Virus Corona dalam 6 Bulan Terakhir':

[Gambas:Video 20detik]



Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah yang sangat langka tersebut. Awal pekan ini, European Medicines Agency mengatakan "tidak terbukti, tapi mungkin".

Ada dua masalah yang menimbulkan kecurigaan. Yang pertama adalah sifat gumpalan yang tidak biasa, termasuk rendahnya tingkat trombosit dan antibodi langka dalam darah yang telah dikaitkan dengan gangguan pembekuan lainnya.

"Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa vaksin dapat menjadi faktor penyebab dalam kasus CVST yang jarang dan tidak biasa ini, meskipun kami belum mengetahui hal ini, jadi diperlukan lebih banyak penelitian," kata Prof David Werring, dari UCL Institute of Neurology.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads