Media lokal dan kelompok hak asasi etnis Karen telah melaporkan beberapa pemboman dan serangan udara di seluruh negara bagian Karen selama beberapa hari terakhir.
Sekitar 3.000 orang sempat melarikan diri ke negara tetangga Thailand, menyeberangi Sungai Salween untuk mencari perlindungan. Tetapi sebagian besar telah kembali ke Myanmar, yang diklaim Thailand sebagai "sukarela".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari, memicu pemberontakan besar-besaran di seluruh negeri dengan pengunjuk rasa menuntut pemulihan pemerintahan terpilih.
Arus informasi di negara itu juga telah terhambat, dengan junta memotong layanan wifi, data seluler dan memberlakukan pemadaman internet setiap malam yang telah berlangsung selama hampir 50 hari.
Wilayah perbatasan Myanmar sebagian besar dikendalikan oleh berbagai kelompok etnis bersenjata yang telah lama menginginkan otonomi yang lebih besar.
Wilayah di negara bagian Kachin - yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin - juga mengalami peningkatan aktivitas militer baru-baru ini.
(ita/ita)