12 Ribu Warga Myanmar Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer

12 Ribu Warga Myanmar Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 14:27 WIB
Armed police patrol a street in downtown Yangon, Myanmar, Sunday, March 21, 2021. Protests against the coup continued in cities and town across the country, including in Mandalay and Yangon. (AP Photo)
ilustrasi (Foto: AP Photo)

Media lokal dan kelompok hak asasi etnis Karen telah melaporkan beberapa pemboman dan serangan udara di seluruh negara bagian Karen selama beberapa hari terakhir.

Sekitar 3.000 orang sempat melarikan diri ke negara tetangga Thailand, menyeberangi Sungai Salween untuk mencari perlindungan. Tetapi sebagian besar telah kembali ke Myanmar, yang diklaim Thailand sebagai "sukarela".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari, memicu pemberontakan besar-besaran di seluruh negeri dengan pengunjuk rasa menuntut pemulihan pemerintahan terpilih.

Arus informasi di negara itu juga telah terhambat, dengan junta memotong layanan wifi, data seluler dan memberlakukan pemadaman internet setiap malam yang telah berlangsung selama hampir 50 hari.

ADVERTISEMENT

Wilayah perbatasan Myanmar sebagian besar dikendalikan oleh berbagai kelompok etnis bersenjata yang telah lama menginginkan otonomi yang lebih besar.

Wilayah di negara bagian Kachin - yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin - juga mengalami peningkatan aktivitas militer baru-baru ini.


(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads