Pada Sabtu (27/3), diketahui sedikitnya 114 orang termasuk anak-anak tewas di sebanyak 44 kota di seluruh Myanmar dalam waktu sehari. Hari Sabtu (27/3) tercatat sebagai hari paling berdarah di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.
Selain aksi pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap orang-orang tidak bersenjata, tindakan brutal juga dilaporkan terjadi secara luas. Seorang warga Mandalay berusia 40 tahun dilaporkan ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh tentara Myanmar. Tindakan keji itu dilaporkan Myanmar Now dengan mengutip keterangan warga setempat dan petugas jaga malam di lingkungan tempat tinggal korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga laporan yang menyebut pasukan keamanan Myanmar menembaki bangunan tempat tinggal warga, melakukan penggerebekan dan penangkapan pada malam hari, juga menjarah serta menghancurkan properti pribadi.
Dalam pidato saat memimpin parade militer di Naypyitaw pada Sabtu (27/3) waktu setempat, Min Aung Hlaing menyatakan bahwa militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.
(izt/ita)