Rusia Prihatin Akan Banyaknya Warga Sipil yang Tewas di Myanmar

Rusia Prihatin Akan Banyaknya Warga Sipil yang Tewas di Myanmar

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Mar 2021 13:45 WIB
Anti-coup protesters test an improvised weapon they have made to fight with armed Myanmar security forces in Yangon, Myanmar Wednesday, March 17, 2021. (AP Photo)
Ilustrasi (dok. AP Photo)

"Ini menjadi sumber keprihatinan mendalam dan kami memantau situasi yang sedang berlangsung di Myanmar secara saksama," imbuhnya.

Saat ditanya soal kehadiran Fomin saat parade militer Myanmar pada Sabtu (27/4) lalu, Peskov menjawab: "Anda tahu kami memiliki hubungan sejak lama dan cukup konstruktif dengan Myanmar. Ada perkembangan tertentu dalam hubungan bilateral kami, dan dari sudut pandang itulah, hal ini harus diperhatikan. Tapi itu sama sekali tidak menandakan persetujuan kami atas peristiwa tragis yang terjadi di negara tersebut."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan pertahanan antara Rusia dan Myanmar semakin bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Rusia memberikan pelatihan militer dan beasiswa universitas kepada ribuan tentara Myanmar, serta menjual senjata kepada militer yang di-blacklist oleh sejumlah negara Barat.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads