"Ini menjadi sumber keprihatinan mendalam dan kami memantau situasi yang sedang berlangsung di Myanmar secara saksama," imbuhnya.
Saat ditanya soal kehadiran Fomin saat parade militer Myanmar pada Sabtu (27/4) lalu, Peskov menjawab: "Anda tahu kami memiliki hubungan sejak lama dan cukup konstruktif dengan Myanmar. Ada perkembangan tertentu dalam hubungan bilateral kami, dan dari sudut pandang itulah, hal ini harus diperhatikan. Tapi itu sama sekali tidak menandakan persetujuan kami atas peristiwa tragis yang terjadi di negara tersebut."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan pertahanan antara Rusia dan Myanmar semakin bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Rusia memberikan pelatihan militer dan beasiswa universitas kepada ribuan tentara Myanmar, serta menjual senjata kepada militer yang di-blacklist oleh sejumlah negara Barat.
(nvc/ita)