Serangan Udara Rusia di Suriah Tewaskan 19 Warga Sipil

Serangan Udara Rusia di Suriah Tewaskan 19 Warga Sipil

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 29 Nov 2024 07:37 WIB
A Syrian national flag flutters near residents who said they have received permission from the Syrian government to leave the besieged town as they wait with their belongings after an aid convoy entered Madaya, Syria, January 14, 2016. Aid was sent on Thursday to the Syrian town blockaded by pro-government forces and two villages besieged by rebels for the second time this week, and a U.N. official said he hoped to make more deliveries to areas where people are starving. Dozens of trucks left Damascus for the town of Madaya at the Lebanese border, and the two villages of Kefraya and al-Foua in rebel-held Idlib province. Tens of thousands of people have been trapped in the areas for months. REUTERS/Omar Sanadiki
Foto ilustrasi: Bendera Suriah (REUTERS/Omar Sanadiki)
Aleppo -

Rusia melancarkan serangan udara di kawasan bagian utara Suriah. Rusia dikabarkan membela pemerintahan Presiden Bashar Al Asssad dalam melawan kelompok pemberontak.

Dilansir AFP, Jumat (29/11/2024), serangan udara Rusia terjadi di pinggiran Aleppo pada Kamis (28/11) waktu setempat.

AFP menyebut kelompok yang bertikai adalah 'para jihadis' dan 'tentara Suriah'. Sumber informasi berasal dari kepala Observatori (kelompok pemantau) Suriah, Rami Abdel Rahman. Sehari sebelumnya, seorang warga sipil juga turut terluka karena pecahan misil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Reuters, kelompok pemberontak yang diperangi rezim Bashar Al Assad yang dibantu Rusia itu adalah kelompok bernama Hayat Tahrir Al Sham berideologi Islamis. Kelompok ini hendak menduduki wilayah barat daya Suriah yang dekat dengan perbatasan Turki. Upaya kelompok pemberontak tersebut adalah yang pertama setelah lima tahun.

Hayat Tahrir Al Sham telah melancarkan belasan serangan ke kota dan desa-desa di kawasan barat daya Aleppo. Adapun pertikaian bersenjata yang melibatkan Rusia hari ini dilaporkan lebih besar dibanding Maret 2020 silam, saat Rusia dan Turki mengakhirinya dengan kesepakatan gencatan senjata. Dilaporkan Reuters, saat itu Rusia membela Assad dan Turki membela kelompok pemberontak.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan pertamanya sejak operasi mendadak itu, tentara Suriah mengatakan telah mengalami kerugian besar. Tentara Suriah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Rusia dan "pasukan sahabat" yang tidak disebutkan namanya untuk merebut kembali wilayah dan memulihkan situasi.

Lihat juga Video 'Rusia Klaim Serang 'Bengkel' Drone-Area Perakitan Peralatan Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads