Laporan AAPP itu berbeda dengan data versi junta militer Myanmar, yang pada Selasa (23/3) waktu setempat, menyebut 164 demonstran tewas dalam unjuk rasa sejak kudeta. Disebutkan juga bahwa sembilan anggota pasukan keamanan Myanmar tewas saat menghadapi para demonstran.
Sementara itu, pada Sabtu (27/3) waktu setempat, militer Myanmar berencana menggelar parade besar-besaran untuk memamerkan kekuatannya dalam rangka memperingati Hari Angkatan Bersenjata. Laporan AFP menyebut bahwa parade personel dan persenjataan militer akan digelar di ibu kota Naypyitaw.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parade semacam ini sebelumnya melibatkan para personel militer dan kendaraan lapis baja, termasuk tank, jet tempur dan rudal. Muncul kekhawatiran bahwa momen ini akan memicu bentrokan terbaru. Aktivis terkemuka Myanmar, El Thinzar Maung, mendorong para demonstran kembali turun ke jalanan pada Sabtu (27/3) waktu setempat.
"Waktunya telah tiba kembali untuk memerangi penindasan militer," tulisnya via Facebook.
(nvc/idh)