Perkiraan saat ini menyebut biaya akuisisi dasar GBSD mencapai US$ 100 miliar, sedangkan total biaya perakitan, operasional dan pemeliharaan hingga tahun 2075 diproyeksikan mencapai US$ 264 miliar.
Laporan itu dirilis saat pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempersiapkan anggaran pertahanan pertamanya, yang bisa mengungkapkan kebijakan terkait proyek GBSD yang masih dalam tahap awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa saat ini sedikitnya 400 rudal nuklir Minuteman tersebar di lima negara bagian AS, yakni Colorado, Montana, Nebraska, North Dakota dan Wyoming. Kebanyakan advokat pengendalian senjata berpendapat bahwa daripada digantikan, rudal-rudal itu seharusnya dihentikan pemakaiannya secara bertahap dengan didasarkan pada kerentanan dan ketidakstabilannya.
Kalangan yang skeptis pada ICBM, termasuk mantan Menteri Pertahanan dan komandan militer, menilai AS seharusnya mengandalkan bom nuklir dan rudal nuklir yang diluncurkan dari kapal selam, yang bisa digunakan dalam serangan balasan jika serangan nuklir terkonfirmasi.
Namun pendukung proyek GBSD menentang kertegantungan lebih besar pada rudal-rudal Trident yang diluncurkan dari laut, yang menurut mereka akan menjadi sandera bagi kemajuan dalam perang anti-kapal selam.
"Musuh-musuh kita memahami berapa banyak penangkal kita didasarkan pada kapal selam kita dan kita bisa bertaruh bahwa mereka akan berupaya membuat kapal selam itu rapuh," sebut Tim Morrison, mantan penasihat Gedung Putih untuk isu Rusia dan senjata nuklir pada era mantan Presiden Donald Trump.
Laporan FAS memberikan argumen bertentangan, dengan menyatakan bahwa kekuatan kapal selam AS yang membawa 55 persen arsenal nuklir 'kecil kemungkinan akan berubah, bahkan selama beberapa dekade ke depan'.
Terlepas dari itu, meningkatnya kekuatan militer China disebut-sebut sebagai alasan rasional untuk merakit senjata baru oleh pendukung proyek GBSD. Namun laporan FAS memperkirakan bahwa saat ini China memiliki sekitar 320 hulu ledak, yang jauh jika dibandingkan dengan AS yang memiliki 3.800 hulu ledak, baik yang telah dikerahkan maupun yang masih disimpan sebagai cadangan.
Laporan FAS berpendapat bahwa rudal-rudal ICBM milik AS tidak relevan untuk menghalangi China karena setiap peluncuran dari dataran Great Plains di Amerika Utara dan di atas Arktik bisa diinterpretasikan oleh Rusia sebagai serangan dan oleh karena itu, akan berisiko memperluas konflik.
"Secara keseluruhan, rekomendasi Angkatan Udara untuk mengejar rudal baru yang didasarkan pada serangkaian asumsi yang salah tentang bagaimana GBSD akan mengatasi kesenjangan kemampuan yang dirasakan, menjaga keberlangsungan pangkalan industri motor roket solid yang besar ... dan -- paling penting -- lebih murah dari biaya memperpanjang masa hidup Minuteman," sebut laporan FAS itu.
"Jika ditengok ke belakang, dan setelah diteliti lebih lanjut, semua asumsi ini tampaknya telah dilebih-lebihkan atau diturunkan prioritasnya," imbuh laporan yang menyerukan evaluasi ulang secara menyeluruh itu.
(nvc/ita)