Serangkaian serangan terhadap warga keturunan Asia melonjak di berbagai wilayah Amerika Serikat (AS), terutama semenjak pandemi COVID-19 menghantam Negeri Paman Sam hingga menimbulkan angka kasus dan kematian yang tinggi.
Seperti dilansir dari Newsweek dan New York Times, Jumat (12/3/2021) berikut sederet serangkaian kasus serangan yang dialami warga Asia-Amerika.
Diteriaki Komentar Rasis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bulan April 2020, wanita bernama Yen Yen Pong (37) diteriaki oleh orang asing tanpa masker di Queens, Amerika Serikat. Pria yang tidak diketahui identitasnya itu meneriakkan komentar rasis tentang virus COVID-19.
Setelah Pong mencoba mengambil fotonya, pria itu mengambil ponselnya dan menghancurkannya di trotoar.
Pong, yang bekerja di sebuah perusahaan manajemen aset, mengatakan bahwa menurutnya wanita Asia-Amerika sangat berisiko mendapatkan serangan. Pendapat Pong didukung sebuah pengamatan dari Stop AAPI Hate yang menunjukkan bahwa wanita Asia-Amerika di New York disapa tiga kali lebih sering daripada pria.
"Nomor satu, saya orang Asia. Nomor dua, saya seorang wanita, "kata Ms. Pong. "Apa yang membuat saya menjadi target yang lebih baik dari itu?"
Pada Juli 2020, insiden serupa juga dialami Crisanna Tang, saat sedang naik kereta bawah tanah untuk bekerja di New York City, AS. Saat itu, seorang pria bermasker meludahinya dan berteriak bahwa orang China telah menyebabkan virus.
"Tidak ada penumpang lain yang turun tangan," kata Tang.
"Saya seperti, 'Ya Tuhan, saya tidak percaya ini benar-benar terjadi pada saya,'" imbuh wanita berusia 31 tahun, asisten ahli patologi di Jacobi Medical Center.
Lansia Didorong
Dalam laporan TIME pada 28 Januari lalu, bahwa seorang pria lanjut usia (lansia) keturunan Thailand, Vicha Ratanapakdee, didorong ke tanah saat berjalan pagi hari di San Francisco, California.
Kakek berusia 84 tahun itu meninggal dunia dua hari kemudian. Pelaku penyerangan, yang diidentifikasi sebagai Antoine Watson (19), telah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan dan penganiayaan.
Lihat juga video saat 'Hendak Dikarantina, Bule Ini Marah-marah ke Kapolres Magelang':
Kejadian serupa juga dialami pada 16 Februari lalu. Seorang wanita keturunan Asia didorong ke tanah di sebuah jalanan padat di Flushing, Queens, New York.
Wanita berusia 52 tahun itu didorong ke tanah dan dirinya jatuh. Kepalanya membentur kotak kios koran dan dilarikan ke New York-Presbyterian Queens.
Wanita itu mengalami luka didahinya hingga harus mengalami sekitar 10 jahitan.
Pelakunya adalah seorang pria bernama Patrick Mateo (47) berhasil ditangkap oleh polisi. Dia menghadapi tuduhan penyerangan dan pelecehan namun akhirnya dibebaskan.
Saat The New York Times menghubungi Mateo, ia mengatakan mulai berdebat dengan wanita itu setelah sang wanita dia terlalu dekat dengannya dalam antrean di sebuah toko roti. Wanita itu kemudian menyerangnya dengan tongkat.
Melalui pesan singkat, Mateo mengatakan kepada wanita itu, "Anda berada di Amerika... BUKAN CHINA! Tolong beri saya ruang dengan virus corona,"
Pria Malaysia Ditonjok
Seorang pria asal Malaysia ditonjok seseorang tak dikenal di luar pintu masuk sebuah stasiun kereta bawah tanah, East Broadway F, tidak jauh dari area Pecinan di Manhattan, New York. Serangan terjadi pada Selasa (2/3/2021) malam, sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Dalam sebuah rekaman CCTV, Teoh Ming Soon (56), seorang pekerja konstruksi yang sudah 20 tahun tinggal di AS, ditonjok oleh seseorang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang. Menurut laporan, Soon mengalami luka memar di mata bagian kiri dan luka-luka di bibirnya.
Terlihat, pelaku penyerangan tampaknya menunggu di pintu masuk stasiun sebelum Soon datang mendekat dan menyerangnya. Pelaku kemudian terlihat berjalan menuruni tangga menuju kereta bawah tanah. Pelaku penyerangan yang tampak memakai masker, masih dalam perburuan polisi setempat hingga saat ini.