Gubernur Negara Bagian Zamfara, Nigeria mengumumkan bahwa sekitar 279 anak perempuan yang diculik dari sekolah akhirnya dibebaskan. Disebutkan para anak perempuan itu kini berada di gedung pemerintah dan dalam kondisi sehat.
"Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa anak-anak perempuan ini bebas," kata Dr. Bello Matawalle dan mengatakan "Mereka baru saja tiba di gedung milik pemerintah dan dalam keadaan sehat."
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021) terlihat ratusan anak perempuan berjilbab berkumpul di gedung pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan ada 317 anak perempuan yang diculik dalam penggerebekan oleh ratusan pria bersenjata di Sekolah Menengah Khusus Putri Jangebe milik pemerintah pada Jumat (26/2).
Berbeda dengan klaim tersebut, Matawalle menyebut jumlah total siswi yang diculik adalah 279 orang.
"Kami berterima kasih kepada Tuhan, mereka semua sekarang bersama kami," tuturnya.
Pejabat pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan para penculik - yang dikenal sebagai bandit - menyusul serangan ketiga terhadap sekolah di Nigeria dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para geng kriminal bersenjata di wilayah barat laut dan tengah Nigeria telah meningkatkan serangan, penculikan untuk tebusan, pemerkosaan dan penjarahan.
Pada 2016, militer Nigeria dikerahkan ke wilayah tersebut dan sebuah kesepakatan damai ditandatangani pada 2019. Namun serangan terus berlanjut.
Pada bulan Desember 2020, kelompok bersenjata menyerbu sebuah sekolah di negara bagian Katsina dan menculik hampir 350 anak laki-laki, yang kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan. Insiden itu memicu kemarahan dan membangkitkan ingatan akan penculikan 276 siswi sekolah oleh kelompok Boko Haram di Chibok, Nigeria. Sekitar 100 dari mereka masih hilang hingga kini.
Simak video 'Lebih Dari 300 Siswa Hilang Pasca Penyerangan Sekolah di Nigeria':